Cosmeceuticals mengacu pada kosmetik yang telah dikombinasikan dengan bahan-bahan jenis farmasi. Kosmetik apa pun yang mengklaim memiliki khasiat obat dapat ditempatkan dalam kategori kosmetik. Istilah itu sendiri diciptakan oleh biro iklan yang ingin membuat semacam hubungan antara kosmetik biasa dan manfaat penyembuhan dari obat resep yang diketahui konsumen.
Karena asal kata cosmeceutical, ada beberapa kontroversi seputar produk ini. Beberapa mengklaim bahwa istilah itu sendiri menyesatkan, karena produk-produk ini tidak melalui pengujian yang kuat yang dilakukan oleh semua produk farmasi lainnya. Yang lain percaya bahwa istilah itu tepat, dan terserah konsumen individu untuk menentukan efektivitas dan kegunaan suatu produk.
Di Amerika Serikat, kosmetik tidak diakui oleh Food and Drug Administration. Sementara produk-produk ini diuji untuk tujuan keamanan, mereka tidak diuji untuk membandingkan klaim produsen dengan keefektifan produk yang sebenarnya. Ini berbeda dengan obat-obatan yang diuji keamanan dan efektivitasnya. Oleh karena itu, klaim apa pun oleh perusahaan kosmetik mungkin, atau mungkin tidak, akurat.
Apakah nama yang diberikan untuk kosmetik-farmasi hibrida menyesatkan masih bisa diperdebatkan, meskipun banyak ahli kulit mengklaim bahwa kosmetik memiliki manfaat tambahan yang tidak dimiliki kosmetik biasa. Cosmeceuticals sering diterapkan secara topikal, sama seperti obat resep yang diterapkan. Selain itu, produk-produk ini memang mengandung berbagai bahan yang juga dikandung oleh banyak produk resep.
Beberapa bahan kosmetik yang paling populer termasuk berbagai teh, delima, biji anggur, kedelai, teh hijau, Vitamin E, dan banyak lainnya. Sementara kosmetik cukup populer di Amerika Utara, mereka tidak sepopuler di tempat lain. Pelembap, retinoid, asam hidroksi, antioksidan, dan krim anti-selulit adalah beberapa produk kosmetik yang paling banyak dicari di pasar Amerika Utara.
Masalah utama yang dihadapi orang-orang dalam industri kosmetik saat ini adalah bukti efektivitas. Konsumen, ahli tata rias, dan pihak terkait lainnya bersikeras bahwa perusahaan kosmetik membuktikan bahwa kosmetik benar-benar berfungsi. Mereka yang menuntut bukti khawatir bahwa konsumen dapat membeli kosmetik mahal berdasarkan kampanye iklan yang menyesatkan.
Namun, berbagai perusahaan kosmetik telah memenuhi permintaan ini dengan menerbitkan laporan keberhasilan produk. Pada dasarnya, terserah masing-masing konsumen untuk memahami dan membaca semua label produk. Produk kosmetik tidak perlu mencantumkan bahan aktif secara terpisah dari bahan lain, yang dapat membuat penguraian label produk agak sulit. Namun, penelitian tentang keefektifan suatu produk dapat dilakukan dengan meninjau laporan, membandingkan bahan, dan tetap mendapatkan informasi.