Apa itu Colocasia?

Colocasia adalah sekelompok tanaman berbunga yang digunakan dalam lansekap dan kadang-kadang untuk makanan. Tumbuhan dari genus ini terdiri dari 25 spesies, dan nama umum untuk spesies ini termasuk kuping gajah, eddoe, dasheen, talas, dan cocoyam. Daun tanaman ini berbentuk seperti perisai atau mata panah, masing-masing tumbuh pada satu batang dan lebarnya berkisar antara 10 hingga 60 inci (25 hingga 150 sentimeter). Tanaman ini asli daerah tropis Asia dan Amerika, dan rimpang beberapa varietas dimakan sebagai sayuran bertepung.

Daun floppy besar Colocasia memberi tanaman itu salah satu nama umum mereka, telinga gajah. Di taman, mereka dihargai sebagai tanaman hias yang tumbuh sebagai titik fokus di belakang rencana lansekap. Beberapa varietas menghasilkan ukuran tanaman yang berbeda, warna bentuk daun, mulai dari hijau terang hingga dedaunan kemerahan dan bergaris hitam. Colocasia tumbuh paling baik di daerah tropis dengan air yang berlimpah; ketika tanaman mengering, daunnya terlipat dan terkulai dan akan mengembangkan bintik-bintik atau tepi coklat kering setelah kekeringan. Tanaman dapat dibudidayakan dengan menanam umbi-umbian, atau rimpang, tepat di bawah permukaan, atau tanaman dewasa dapat diatur ke dalam lubang pra-air.

Sebagai tanaman pangan, Colocasia digunakan di seluruh Afrika, Karibia, dan Amerika Selatan. Varietas yang dapat dimakan disebut talas, cocoyam, dasheen, callaloo, atau eddoe oleh penduduk setempat, dan tanaman dapat dibudidayakan atau dipanen di alam liar. Umbi tanaman ini berdaging putih dengan kulit berwarna gelap yang dikupas sebelum dimakan, dan rasanya agak mirip dengan kentang. Bagi banyak budaya tropis, akar ini merupakan sumber utama pati, yang digunakan dalam banyak hidangan. Daunnya kaya akan vitamin A, B, dan K, sedangkan umbinya menyediakan beberapa mineral serta karbohidrat.

Callaloo hidangan Karibia, rebusan dengan berbagai bahan, selalu berisi daun cincang tanaman Colocasia, dan kadang-kadang juga termasuk umbi cincang. Beberapa budaya Amerika Selatan mengeringkan umbi-umbian dan menumbuknya menjadi tepung untuk digunakan dalam memanggang dan sebagai bahan pengental. Daunnya memiliki rasa yang mirip dengan bayam atau sawi, dan bisa dikukus, digunakan sebagai pembungkus makanan lain, atau dimasukkan ke dalam masakan kari chembila India. Orang-orang dari Hawaii hingga India hingga Afrika juga merebus, menggoreng, atau menumbuk akarnya sebelum dimakan. Di Kamerun, bunga tanaman digunakan untuk membuat hidangan yang disebut sup Achu.