Apa itu Clam Rake?

Clam rake adalah alat yang dirancang khusus untuk menggali dan mengumpulkan kerang yang menggali ke dalam pasir atau lumpur dasar laut di daerah pasang surut alami atau di peternakan kerang. Clam garu tersedia dalam berbagai ukuran, dan tine dapat bervariasi dalam jumlah, jarak, panjang, dan desain. Biasanya, penggaruk kerang terbuat dari baja, dan terlihat mirip dengan penggaruk biasa, meskipun penggaruk kerang biasanya memiliki pegangan yang lebih pendek dan bagian yang lebih panjang yang lebih lebar, lebih berbentuk pisau dan terkadang melengkung. Beberapa jenis penggaruk kerang juga memiliki keranjang logam yang dipasang di bagian belakang penggaruk untuk menahan kerang saat digali. Contoh desain penggaruk kerang yang berbeda adalah: penggaruk pemanen, yang memiliki keranjang penahan terbuka yang besar; garu banteng, yang memiliki keranjang penyimpanan yang lebih tertutup; dan penggaruk Chatham, yang tidak memiliki keranjang terpasang.

Pertimbangan penting saat memilih penggaruk kerang adalah apakah lapisan atas dasar laut keras atau lunak. Tine yang lebih panjang dan lebar lebih disukai saat menggali di pasir keras atau lumpur daripada saat menggali di material yang lebih lembut. Clam rake digunakan dengan menarik tine melalui lapisan atas. Ketika kerang ditemukan, ujung penggaruk dimiringkan di bawahnya dan diambil dan dikumpulkan ke dalam keranjang penggaruk kerang atau ditempatkan di wadah penampung seperti ember.

Clamming dapat dilakukan di dataran pasang surut alami dekat laut dan paling baik dilakukan saat air surut. Orang yang mengumpulkan kerang disebut clammers, dan aktivitas menggali kerang sering disebut clamming. Baik clammers rekreasi dan clammers komersial yang bekerja di perikanan kerang atau di pertanian kerang dapat menggunakan garu kerang. Clammers rekreasi biasanya berjalan keluar ke daerah pasang surut saat air pasang, menggunakan garu kerang atau alat lain atau hanya tangan kosong mereka untuk menggali kerang. Clammer komersial juga dapat melakukan clamming dengan berjalan kaki, tetapi terkadang bekerja dari perahu di perairan yang agak lebih dalam, sering kali menggunakan jaring daripada penggaruk kerang.

Kerang yang dibudidayakan sering ditanam di tempat pembenihan dan pembibitan hingga mencapai usia dan ukuran tertentu. Kerang tersebut kemudian ditempatkan di pantai alami dan dibiarkan menggali ke dasar laut. Setelah beberapa tahun, mereka dipanen, sebuah proses yang sering dilakukan dengan menggunakan garu kerang atau perkakas tangan lainnya seperti sekop atau kapal keruk.