Apa itu Cinnamomum Cassia?

Cinnamomum cassia adalah pohon cemara yang kulitnya digunakan terutama sebagai kayu manis di Amerika Utara dalam bentuk tongkat atau digiling sebagai bubuk. Kayu manis Cassia agak pahit, pedas, dan memiliki tekstur yang lebih kasar daripada sepupunya yang lebih mahal, kayu manis Ceylon. Varietas Ceylon yang lembut dan manis lebih umum digunakan di Asia dan Eropa, dan dianggap sebagai kayu manis asli.

Secara tradisional, Cinnamomum cassia telah digunakan dalam banyak pengobatan homeopati, terutama untuk masalah pencernaan. Banyak penelitian yang mengeksplorasi penggunaannya sebagai pengobatan utama untuk beberapa kondisi berbeda, tetapi efektivitasnya belum terbukti. Minyak atsiri dalam Cinnamomum cassia telah terbukti beracun dalam dosis tinggi, dan jejak kehadiran bahan kimia kumarin dalam tanaman ini berarti kayu manis dapat mengganggu obat pengencer darah jika dikonsumsi bersamaan.

Kulit kayu Cinnamomum cassia keras, berwarna abu-abu, dan beraroma. Saat dikeringkan, ia menggulung menjadi batang kayu manis yang rapuh dan terluka. Daun tanaman cassia biasanya keras dan panjangnya 5 hingga 9 inci (sekitar 12.5 hingga 22.8 cm).

Bentuk kayu manis ini berasal dari Cina, Burma, Madagaskar, Amerika Selatan, Vietnam, dan Sri Lanka. Batang kayu manis dapat digiling menjadi bubuk dan, di Amerika Utara, biasanya dicampur dengan gula dan digunakan dalam pembuatan kue. Bentuk kayu manis murni sering digunakan di Asia dalam hidangan utama yang pedas dan kuat.

Sebagai obat homeopati, minyak esensial Cinnamomum cassia telah digunakan untuk mengobati masalah pencernaan seperti mual, perut kembung, dan diare, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan senyawa lain. Minyak juga telah terbukti efektif dalam mengurangi sekresi susu, dalam mengobati perdarahan rahim, meningkatkan sirkulasi, dan memperkuat konstitusi yang melemah. Kayu manis juga memiliki sejarah panjang dan bermanfaat dalam membumbui kombinasi obat lain yang kurang enak.

Meskipun ada kekurangan bukti ilmiah yang mendukung klaim homeopati ini, para ilmuwan sedang mencari sifat obat dari Cinnamomum cassia. Beberapa penelitian telah mengaitkan cinnamaldehyde kimia yang ditemukan di cassia, dengan penurunan kadar gula darah, menjadikan kayu manis sebagai pengobatan potensial di masa depan untuk diabetes. Penelitian lain menunjukkan bahwa setengah sendok teh kayu manis sehari dapat menurunkan kolesterol LDL.

Sifat anti-mikroba dan anti-jamur kayu manis belum dieksplorasi dan mungkin menghasilkan kegunaan baru untuk kayu manis. Sebuah penelitian yang dihasilkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menunjukkan bahwa kayu manis dapat mengurangi proliferasi sel leukemia dan limfoma dalam tubuh. Para peneliti juga menyarankan bahwa aroma kayu manis dapat meningkatkan fungsi kognitif dan memori.