Dinamakan setelah dokter yang menciptakan prosedur ini, fistula Cimino adalah hubungan antara arteri dan vena di lengan bawah melalui cara pembedahan. Sambungan ini membuat titik akses permanen untuk menghubungkan pasien ke mesin hemodialisis. Memungkinkan hookup lebih cepat dan lebih mudah, prosedur ini sering digunakan pada pasien yang menerima dialisis jangka panjang.
Fistula Cimino sering dipilih daripada metode lain karena cenderung memiliki insiden pembekuan dan infeksi yang lebih rendah. Ini juga menghasilkan peningkatan aliran darah, yang berarti lebih sedikit masalah terkait yang mungkin terjadi. Faktor-faktor ini membantu meningkatkan prognosis pasien dalam jangka panjang. Keabadian fistula tergantung pada ukuran dan kondisi vena dan arteri sebelum operasi. Jika terlalu tipis atau dalam kondisi buruk, koneksi akan gagal lebih cepat atau tidak mungkin sama sekali.
Pembuatan fistula biasanya dilakukan dengan anestesi lokal dan dapat dilakukan secara rawat jalan tanpa mengharuskan pasien untuk menginap di rumah sakit. Prosedur itu sendiri biasanya memakan waktu sekitar 90 menit untuk diselesaikan, meskipun dibutuhkan empat hingga delapan minggu agar koneksi cukup pulih untuk memungkinkan penggunaan. Fistula Cimino menggunakan vena sefalika dan arteri radialis. Lebih disukai, sambungan lebih dekat ke pergelangan tangan tetapi juga dapat dibuat lebih jauh ke lengan bawah tepat sebelum siku.
Untuk membuat fistula, ahli bedah pertama-tama mengisolasi arteri dan vena. Mereka kemudian membagi vena dan membuat lubang di sisi arteri. Selanjutnya, mereka menjahit ujung vena yang menjauh dari tangan ke lubang arteri. Akibatnya, darah terus mengalir menjauh dari jantung di arteri dan menuju jantung di vena, tetapi sebagian darah arteri juga dialihkan ke vena.
Fistula Cimino selanjutnya meningkatkan tekanan darah melalui vena. Hal ini menyebabkan vena melebar dan dindingnya menjadi lebih tebal untuk mengakomodasi perubahan tekanan. Peningkatan tekanan meminimalkan masalah aliran darah yang dapat menyebabkan komplikasi dalam dialisis, dan dinding yang menebal memudahkan vena untuk menahan tusukan berulang.
Ada sejumlah efek samping yang dapat terjadi dengan fistula Cimino. Awalnya, mungkin ada sensasi dingin dan mati rasa, tetapi ini biasanya bersifat sementara. Ada juga perasaan terkait turbulensi, atau aliran darah deras, yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah. Komplikasi potensial lainnya, meskipun cukup jarang, dapat terjadi.
Meski risikonya minimal, pembekuan, infeksi, dan pendarahan akibat tusukan berulang bisa terjadi. Pelebaran vena yang tidak memadai dapat menyebabkan aliran darah yang buruk. Aliran darah juga dapat terganggu oleh penyempitan pembuluh darah. Selanjutnya dapat terjadi kekurangan darah ke tangan, menyebabkan tangan menjadi dingin, berubah warna, dan rentan terhadap ulserasi. Jarang, aneurisma dapat terjadi.