Apa itu Chipset Bluetooth®?

Teknologi Bluetooth® memungkinkan perangkat elektronik untuk berkomunikasi satu sama lain secara nirkabel dalam jarak dekat. Agar perangkat dapat menggunakan teknologi Bluetooth®, perangkat tersebut harus dilengkapi dengan chipset Bluetooth®. Dengan menggunakan teknologi ini, komputer, kamera, telepon, sistem stereo, dan printer, di antara perangkat lain, bekerja bersama tanpa memerlukan kabel.

Perangkat berkemampuan Bluetooth® dilengkapi dengan chipset Bluetooth® yang terpasang di dalamnya. Chipset Bluetooth® terdiri dari chip komputer yang mengintegrasikan teknologi Bluetooth® ke dalam perangkat elektronik. Meskipun ada sejumlah komponen berbeda yang dapat disertakan dalam chipset Bluetooth®, banyak chipset terintegrasi ke dalam satu chip.

Salah satu komponen terpenting dalam chipset Bluetooth® adalah transceiver nirkabel, yang memungkinkan perangkat mengirim dan menerima informasi melalui gelombang radio. Komponen lain dari chipset Bluetooth® memungkinkan perangkat lunak Bluetooth® berjalan pada perangkat tertentu. Tidak praktis untuk menginstal perangkat lunak baru pada beberapa jenis elektronik, sehingga perangkat lunak tersebut dilengkapi dengan perangkat lunak yang sudah diinstal dan diaktifkan.

Banyak perangkat berkomunikasi melalui gelombang radio. Chipset Bluetooth® memungkinkan perangkat elektronik untuk berkomunikasi dengan perangkat lain melalui gelombang radio yang dirancang untuk menempuh jarak yang sangat pendek, yang disebut sebagai jaringan area pribadi seseorang. Ruang ini memiliki radius sekitar 33 kaki (10 m). Televisi dan telepon seluler juga mengirim dan menerima informasi melalui gelombang radio, meskipun menggunakan gelombang radio dengan cara yang berbeda dari Bluetooth® karena gelombang dirancang untuk menempuh jarak yang jauh.

Perkembangan teknologi telah membuka pilihan untuk menggunakan sirkuit terintegrasi khusus aplikasi (ASIC) daripada chipset Bluetooth®. Meskipun teknologi ini tidak tersedia, banyak insinyur menyukainya karena dapat disesuaikan. ASIC membutuhkan lebih sedikit ruang daripada chipset karena dapat dirancang khusus agar sesuai dengan perangkat tertentu. Selain itu, Bluetooth® ASIC menggunakan lebih sedikit daya daripada chipset Bluetooth®.

Teknologi Bluetooth® menjadi lebih canggih dari tahun 1990-an hingga 2000-an dan 2010-an. Pada tahun 1994, para insinyur di perusahaan Swedia, Ericsson, mengembangkan teknologi yang dipelopori pada tahun 1940-an untuk menciptakan teknologi nirkabel yang saat ini digunakan pada perangkat Bluetooth®. Segera setelah itu, sejumlah perusahaan menciptakan kelompok minat khusus (SIG) yang mereka sebut Bluetooth®. Bluetooth® sendiri bukanlah sebuah perusahaan, tetapi merupakan teknologi bersama anggota SIG, yang secara kolaboratif mengelola dan mengembangkannya.