Penguin chinstrap diketahui memiliki populasi terbesar dari semua spesies penguin. Penguin ini umumnya membuat rumah mereka di wilayah Antartika dan sub-antartika. Tingginya rata-rata sekitar 27 inci (68 cm) dan beratnya sekitar 12 pon (5 kg). Dalam hal warna, burung-burung itu terutama hitam dengan bagian bawah putih, dan mereka memiliki garis hitam yang berada di bawah pipi mereka seperti tali dagu pada helm. Penguin muda terlihat sangat mirip dengan orang tua mereka dalam banyak hal, tetapi mereka memiliki bintik-bintik gelap di sekitar mata mereka.
Saat di darat, penguin chinstrap tidak selalu begitu lincah, tetapi di dalam air, mereka dikenal sebagai perenang yang sangat cepat. Burung-burung ini dapat bergerak hingga 20 mil per jam (32.19 kph) saat tenggelam, menggunakan siripnya dengan cara yang mirip dengan cara burung terbang menggunakan sayapnya. Di darat, ketika mereka perlu bergerak lebih cepat, mereka kadang-kadang akan melemparkan diri ke depan dan meluncur dengan perut mereka. Penguin chinstrap juga dapat melompat relatif tinggi saat dibutuhkan, dan memiliki vokalisasi bernada tinggi yang dianggap sebagai salah satu ciri uniknya.
Burung-burung menggunakan kemampuan berenang mereka yang dianggap baik untuk membantu berburu makanan. Mereka umumnya tidak menjelajah terlalu jauh dari pantai saat berburu, dan mereka memiliki waktu menyelam yang relatif singkat sekitar satu menit atau lebih. Penguin chinstrap terutama berburu krill, ikan, krustasea, dan makhluk laut kecil lainnya. Saat mereka keluar mencari ikan, penguin chinstrap harus memperhatikan anjing laut macan tutul, yang merupakan predator utama yang mengancam burung setiap hari.
Para ilmuwan berpikir populasi penguin chinstrap mungkin mencapai 13 juta. Mereka biasanya hidup dalam kelompok yang relatif besar, dan koloninya sering terletak di gunung es. Burung memiliki reputasi untuk perilaku agresif, dan mereka akan sering berkelahi satu sama lain atau hewan lain yang mungkin mendekat, terutama jika mereka memiliki anak ayam untuk dilindungi.
Penguin chinstrap cenderung bertelur di awal musim dingin. Ukuran kopling yang khas adalah sekitar dua telur, dan kedua orang tua membantu inkubasi. Dalam kebanyakan kasus, telur dapat diharapkan menetas setelah sekitar 25 hari. Anak ayam sering tinggal di sarang selama sekitar satu bulan, dan mereka hanya pergi ketika mereka memiliki cukup bulu untuk mempertahankan panas tubuh mereka di lingkungan yang keras. Mereka tidak menjadi benar-benar mandiri sampai mereka berusia sekitar 2 bulan.