Sebuah kursi malas, istilah unik Amerika, mengacu pada kursi memanjang dengan empat kaki yang punggungnya miring untuk membuat berbaring nyaman. Perabotan ini dibuat kembali di Prancis pada abad ke-16, berkembang di Eropa, dan sekarang menarik minat orang sebagai kursi malas dalam ruangan atau kursi teras di luar ruangan. Awalnya, namanya adalah chaise longue, yang berarti dalam bahasa Prancis “kursi panjang.” Tetapi bahasa Inggris Amerika mengubah ejaan, pengucapan, dan artinya menjadi kursi malas. Mereka mengucapkannya “shayz” atau “chase” lounge, karena mereka akan bersantai di dalamnya.
Banyak jenis kursi malas menghiasi ruang tamu yang dapat disesuaikan saat ini. Secara alami, bahan tahan cuaca, seperti cedar dan jati, sering digunakan untuk membangun kursi malas di luar ruangan untuk teras taman atau dek kapal pesiar. Sangat mudah dirawat, permukaannya dipahat, sehingga tidak menampung air hujan, dengan bantal yang bisa dilepas dan bukan pelapis. Mereka mungkin mengingatkan Anda pada kursi Adirondack, tetapi mereka lebih tinggi, dengan sudut yang lebih tumpul dan kursi yang lebih panjang. Lainnya, seringkali plastik, kursi geladak juga tidak memenuhi syarat sebagai kursi malas, karena memiliki sandaran yang dapat disesuaikan.
Beberapa contoh kursi malas dalam ruangan paling awal dapat ditelusuri kembali ke Prancis selama Renaisans. Mereka terbuat dari kayu melengkung dan anyaman rotan, atau rotan. Tidak seperti kursi malas Yunani Kuno sebelumnya, kursi Prancis dirancang untuk orang yang berbaring telentang, bukan menyamping. Seperti kebanyakan furnitur Eropa, kursi malas diimpor ke Amerika pada gelombang populasi imigran pertama tahun 1830-an. Gaya mereka dari kayu berukir, garis melengkung, dan pelapis kain yang kaya terbukti populer di kalangan sensibilitas Amerika.
Dengan munculnya bahan konstruksi modern, seperti baja berbentuk tabung dan plastik, arsitek dan desainer interior abad ke-20 membuat ulang kursi malas. Mereka menggunakan perabot hibridisasi sebagai simbol dari rumah Amerika yang baru, terbuka, dan multifungsi. Lounge bisa mengangkangi kamar tidur, pintu masuk, ruang makan, ruang tamu, dan teras. Gerakan Bauhaus, khususnya, memuji kursi malas karena fleksibel, fungsional, dan terjangkau, cocok untuk keluarga kelas menengah. Desainer seperti Marcel Breuer, Charles dan Ray Eames, dan Le Corbusier menghabiskan tahun 20-an-60an untuk menciptakan kursi malas yang ramping dan modern dari krom, kayu lapis, dan anyaman plastik.