Apa itu Cairan Crevicular Gingiva?

Cairan sulkus gingiva adalah eksudat yang disekresikan oleh gusi yang dapat ditemukan di celah-celah yang terletak di titik pertemuan garis gusi dengan gigi. Konsentrasi cairan ini biasanya rendah, tetapi bisa melonjak ketika proses inflamasi terjadi di mulut. Pasien dengan penyakit gusi aktif cenderung memiliki lebih banyak cairan sulkus gingiva, dan penelitian tentang cairan tubuh ini menunjukkan bahwa pengujian selama periode peradangan aktif dapat memberikan informasi penting dan berguna tentang wabah.

Selaput lendir dalam tubuh seperti gingiva menghasilkan cairan sebagai pelumas, untuk menjaga permukaannya tetap terhidrasi. Di dalam mulut, lingkungan yang hangat dan lembap sembuh dengan cepat dari luka kecil tetapi juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Cairan sulkus gingiva dapat memainkan peran kunci dalam hal ini, dengan membuat suspensi cairan yang dapat mendukung koloni bakteri di mulut, termasuk koloni anaerob yang biasanya tidak akan berkembang di lingkungan ini karena kadar oksigen.

Sampel yang diambil dari pasien dapat mengandung bakteri, partikel makanan, produk limbah pencernaan bakteri, dan berbagai tingkat senyawa yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap peradangan. Komposisi cairan dapat memberikan informasi tentang sifat peradangan dan sejauh mana perkembangannya. Informasi ini berpotensi bermanfaat bagi penyedia layanan, yang ingin mengembangkan rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Sampel mudah dikumpulkan dengan swab kecil atau alat penyelidik.

Saat peradangan menurun, tingkat cairan sulkus gingiva harus menurun dan stabil pada jumlah yang lebih normal dan tepat untuk menjaga mulut tetap terlumasi dan sehat. Pada pasien dengan mulut yang sangat kering, selaput lendir mungkin gagal memenuhi kebutuhan pelumasan mulut, dan ini dapat menyebabkan bibir dan lidah pecah-pecah bersama dengan gejala lain, seperti mulut kapas. Pasien-pasien ini mungkin perlu menggunakan obat kumur yang diformulasikan secara khusus untuk mengatasi kekurangan pelumasan alami.

Pasien dengan diabetes perlu sangat berhati-hati dengan cairan sulkus gingiva, karena cairan tersebut mengandung kadar glukosa yang tinggi ketika gula darah mereka tidak terkontrol dengan baik. Ini dapat menyediakan makanan bagi bakteri, dan dapat memperburuk penyakit periodontal. Penyakit gusi pada pasien diabetes dapat menjadi masalah serius, karena pasien tersebut cenderung sembuh lebih lambat dari luka dan mungkin lebih rentan terhadap komplikasi seperti septikemia, di mana bakteri memasuki aliran darah melalui lesi di mulut. Pasien-pasien ini perlu melakukan kebersihan mulut yang sangat baik untuk melindungi kesehatan mereka.