Apa itu Cagar Alam Waterberg?

Waterberg Game Reserve sering dianggap sebagai salah satu rahasia terbaik di Afrika Selatan. Pegunungan Waterberg membentang lebih dari 90 mil (150 km) dari Thabazimbi di barat hingga Potgeitersrus di timur. Cagar alam ini memiliki sungai dan rawa di dalam hampir 100,000 acre (400,000 hektar) lahannya. Diperkirakan memiliki lebih banyak kesempatan melihat satwa liar daripada cagar alam lainnya di Afrika. Sekitar 37,000 hektar (150,000 hektar) di dalam Waterberg Game Reserve adalah kawasan konservasi yang dilindungi secara khusus, dan salah satu proyek andalannya adalah pelestarian dan studi macan tutul Afrika. Populasi sekitar 77,000 orang tinggal di wilayah Waterberg.

Akomodasi di dalam Waterberg Game Reserve terbatas. Penginapan terdiri dari beberapa tenda safari di tempat perkemahan, dan jumlah pengunjung yang diizinkan masuk terbatas. Hal ini membuat Waterberg menjadi lokasi yang sangat didambakan oleh wisatawan untuk dikunjungi, dan sering kali ada daftar tunggu untuk tempat menginap di cagar alam. Perkemahan biasanya memungkinkan sekitar selusin orang sekaligus. Air minum segar, tempat tidur, dan listrik tersedia, tetapi pengunjung harus membawa makanan sendiri untuk persiapan. Perkemahan berada di dekat lubang berair yang terkadang memberikan kesempatan untuk melihat satwa liar.

Satwa liar di Waterberg Game Reserve beragam dan berlimpah. Lebih dari 250 spesies burung telah dikatalogkan di daerah tersebut serta sejumlah besar reptil. Macan tutul dan hyena coklat biasanya terlihat. Mamalia yang lebih besar yang dapat dilihat termasuk jerapah, rusa kutub, dan zebra. Babun Chacma dan monyet vervet juga ada, serta banyak spesies kucing dan luwak Afrika. Pegunungan di cagar alam memberikan kesempatan untuk melihat beberapa spesies hewan yang tidak dapat dilihat di cagar alam lainnya, seperti klipspringer dan alang-alang gunung.

Waterberg Game Reserve terletak di sekitar titik tengah antara Johannesburg dan Botswana. Cadangan adalah sekitar dua setengah jam perjalanan dari kedua arah. Pengunjung diperbolehkan membawa kendaraan sendiri untuk melewati cagar alam untuk melihat satwa liar. Truk pikap atau jip dengan penggerak empat roda sering direkomendasikan karena medan yang kasar. Kendaraan empat kali empat biasanya menjadi kebutuhan selama musim hujan, antara bulan Maret dan Oktober. Jalan-jalan dengan pemandu dan wisata kendaraan dapat diatur dengan petugas cadangan sebelumnya. Beberapa pengunjung menikmati bersepeda gunung di cagar alam, meskipun tidak ada jalan setapak yang dipelihara, dan rutenya sering kali harus diimprovisasi.