Apa itu Cadangan Kerugian Pinjaman?

Cadangan kerugian pinjaman adalah metode akuntansi yang digunakan untuk mencerminkan risiko bahwa tidak semua pinjaman yang diberikan oleh bank akan dilunasi. Dalam setiap periode akuntansi, bank akan mencantumkan jumlah tertentu, yang dikenal sebagai penyisihan kerugian pinjaman, yang dirancang untuk mencerminkan potensi kerugian ini sebagai biaya hipotetis. Jumlah yang relevan kemudian dapat dicatat sebagai aset di neraca. Cadangan kerugian pinjaman ini memastikan bank memiliki cukup uang untuk menutupi default.

Meskipun kontribusi untuk cadangan kerugian pinjaman terdaftar pada laporan laba rugi bank, kontribusi tersebut bukan merupakan biaya tunai yang sebenarnya. Sebaliknya mereka hanya mencerminkan penyesuaian yang diperlukan untuk angka-angka untuk memastikan uang yang cukup disisihkan. Karena uang tersebut dicatat baik sebagai beban maupun sebagai penambah harta, maka bank akan bertindak seolah-olah telah membelanjakan uang tersebut. Oleh karena itu uang tetap tidak tersentuh di bank sampai dibutuhkan.

Setelah bank menetapkan cadangan kerugian pinjaman, ada empat cara di mana jumlah cadangan dapat berubah. Salah satunya adalah charge-offs, yang terjadi ketika bank menyerah untuk mencoba menagih pinjaman yang belum dibayar. Kerugian ini dihitung sebagai beban pada laporan laba rugi, dan kemudian juga dikurangkan dari angka cadangan di neraca.

Perubahan lain terjadi jika pinjaman yang telah dibebankan dengan cara ini benar-benar dipulihkan. Ini relatif jarang. Jika itu terjadi, angka cadangannya dinaikkan dengan tepat.

Perubahan ketiga datang pada akhir periode akuntansi. Bank biasanya akan membuat daftar penyisihan kerugian pinjaman yang dirancang untuk mengembalikan cadangan kerugian pinjaman ke tingkat yang diinginkan. Jumlah yang terdaftar dengan demikian akan sesuai dengan jumlah total yang dibebankan selama periode akuntansi, dikurangi pinjaman yang sebelumnya dibebankan yang telah dipulihkan.

Perubahan keempat adalah penyesuaian yang dilakukan bank terhadap cadangan kerugian pinjaman untuk mencerminkan portofolio pinjamannya. Jumlahnya didasarkan pada persentase pinjaman yang belum dibayar, sehingga cadangan kerugian pinjaman biasanya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pinjaman, meskipun persentase yang digunakan dapat berubah tergantung pada seberapa berisiko bank meyakini pinjaman secara keseluruhan. Oleh karena itu, secara teknis dimungkinkan bahwa bank dapat meningkatkan nilai total pinjamannya sambil memotong ukuran cadangan kerugian pinjamannya, atau sebaliknya.