Apa Itu Cacing Tersegmentasi?

Cacing tersegmentasi berlimpah di seluruh dunia. Tidak seperti jenis cacing lainnya, cacing tersegmentasi memiliki segmen melingkar atau bulat yang membentuk tubuh dari awal hingga akhir. Cacing ini juga memiliki sistem dalam yang lebih maju dibandingkan cacing lainnya dengan memiliki saluran pencernaan, sistem peredaran darah yang memompa darah dan sistem ekskresi yang membantu membuang racun dari tubuh. Ada banyak jenis cacing tersegmentasi, meskipun beberapa lebih dikenal daripada yang lain.

Cacing tanah adalah salah satu jenis cacing tersegmentasi yang paling populer dan terkenal. Seseorang biasanya dapat menemukan cacing ini bersembunyi di tanah atau berkeliaran di trotoar setelah hujan badai yang lebat. Seperti cacing tersegmentasi lainnya, cacing tanah adalah hermaprodit, yang berarti dapat berkembang biak sendiri, tanpa pasangan. Cacing tanah memakan daun dan sisa sisa tanaman lainnya.

Lugworm adalah jenis lain dari cacing tersegmentasi yang juga dikenal dengan nama “sandworm”. Sama seperti cacing tanah, lugworm hidup di bawah tanah. Cacing tanah hidup dengan nyaman di tanah, tetapi lugworm menghabiskan sebagian besar waktunya menggali di bawah pasir, dan hanya pada kesempatan langka seseorang dapat melihat lugworm di atas tanah. Lugworms juga hermafrodit dan tidak bergantung pada pasangan untuk reproduksi. Banyak orang percaya bahwa lugworms memakan pasir, tetapi mereka sebenarnya memakan partikel kecil yang ditemukan di dalam pasir.

Lintah adalah sejenis cacing pipih dengan mulut di kedua sisi tubuh. Meskipun kebanyakan orang tidak menganggap lintah sebagai jenis cacing, sebenarnya lintah adalah jenis cacing beruas-ruas. Kebanyakan lintah hidup di atau dekat air tetapi dapat bertahan hidup di daerah yang lebih kering dengan menggali tanah atau lumpur yang lembab. Untuk berkembang biak, lintah biasanya mencari pasangan, meskipun mereka juga hermafrodit. Film telah menggambarkan lintah sebagai pengisap darah, dan meskipun lintah memang memakan darah manusia dan hewan, mereka juga memakan tanaman dan tumbuh-tumbuhan lainnya.

Cacing memiliki efek yang signifikan terhadap lingkungan. Jenis cacing seperti cacing tanah digunakan untuk pembuatan kompos alami. Hal ini dilakukan ketika seseorang menambahkan cacing, bersama dengan sampah makanan seperti kulit pisang, ke dalam ember. Saat cacing memakan dan mencerna sampah, kotorannya diubah menjadi kompos alami yang akan digunakan di kebun sayur atau petak bunga. Ini adalah pilihan alami bagi banyak orang yang memilih untuk melakukan berkebun organik.