Cacing kubis biasanya mengacu pada larva ngengat atau kupu-kupu. Ia mendapatkan namanya dari kecenderungannya untuk memakan sejumlah tanaman dari keluarga kubis. Beberapa jenis cacing kubis dapat ditemukan di seluruh dunia, dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Hama-hama ini seringkali dapat dikendalikan dengan membuangnya secara manual dari tanaman, atau menyemprot tanaman dengan pupuk organik.
Pada tahap remaja, jenis ngengat atau kupu-kupu tertentu dapat menyebabkan kerusakan besar pada tanaman keluarga kubis. Larva ini sering disebut sebagai cacing kubis. Selain kubis, larva cacing juga akan memakan tanaman cole lainnya, termasuk kubis Brussel, brokoli, dan kembang kol. Collard, lobak, dan sawi juga terkadang berisiko terkena infestasi cacing kubis.
Cacing kubis impor adalah salah satu jenis cacing kubis yang paling umum. Warnanya hijau cerah dengan bulu halus di tubuhnya. Ulat ini dapat ditemukan di banyak bagian Eropa dan Amerika Utara, dan terutama memakan kubis, kembang kol, dan brokoli.
Looper kubis adalah jenis lain dari cacing kubis yang dapat ditemukan di Amerika Utara. Ini dapat diidentifikasi dengan garis-garis putih yang menonjol di sepanjang tubuh mereka yang hijau. Mirip dengan cacing inci, ketika ulat ini bergerak, tubuh mereka membentuk lingkaran. Larva ini diketahui memakan tanaman di luar keluarga kubis, seperti tanaman tomat dan mentimun.
Cacing web kubis adalah sejenis cacing kubis yang berasal dari sebagian Eropa dan Asia. Namun, selama bertahun-tahun, ia telah bermigrasi, dan juga dapat ditemukan di banyak negara bagian selatan di Amerika Serikat. Larva ini berwarna kuning abu-abu dengan garis-garis gelap di tubuhnya.
Jenis cacing kubis lainnya yang umum adalah larva ngengat punggung berlian. Ulat hijau halus ini dianggap sebagai penambang daun. Ini berarti bahwa larva yang lebih kecil membuat terowongan sendiri ke dalam daun tanaman, meninggalkan garis yang terlihat jelas di bagian luar daun. Larva yang lebih besar, di sisi lain, akan memakan potongan besar daun. Meskipun ini lebih mungkin ditemukan di daerah tropis dunia, ini juga dapat ditemukan di daerah beriklim sedang.
Biasanya tidak perlu banyak cacing kubis untuk menghancurkan tanaman, karena hanya beberapa saja yang dapat menghancurkan tanaman. Tanda-tanda infestasi cacing kubis biasanya cukup jelas. Mungkin ada lubang besar di daun tanaman, dan ulat ini mungkin terlihat di bagian bawah daun.
Meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh ulat ini di kebun kubis penting untuk tanaman yang sehat. Beberapa tukang kebun yang menanam kubis meregangkan stoking nilon tipis di atas kepala kubis, misalnya. Ini akan membantu melindungi tanaman, karena ulat tidak dapat menembus kain dengan mudah.
Semua tanaman kebun harus sering diperiksa untuk tanda-tanda serangan hama kebun. Membasmi cacing kubis secara manual bisa memakan waktu lama, tetapi ini adalah awal yang baik untuk menyingkirkan hama ini. Beberapa pestisida organik juga dapat digunakan untuk membasmi cacing kol. Bacillus thuringiensis, atau Bt, adalah insektisida organik yang terbuat dari sejenis bakteri. Meskipun akan membunuh sebagian besar hama ini, masih dianggap aman untuk dikonsumsi manusia.