Apa itu Burung Pai?

Burung pai adalah alat yang dimasukkan ke dalam pai sebelum dipanggang dengan tujuan untuk memberikan ventilasi pada pai saat dimasak. Menggunakan burung pai mencegah uap menumpuk dan memecahkan pai, dan juga membantu pai melepaskan cairan apa pun yang mungkin menumpuk selama memasak, mengurangi risiko kekacauan yang tidak sedap dipandang dan oven berasap. Selain fungsional, burung pai juga dekoratif, dan beberapa orang suka mengoleksinya, baik digunakan dalam pai atau tidak.

Desain burung pai asli tampaknya berasal dari tahun 1700-an. Burung pai tradisional terbuat dari bahan keramik yang mampu menahan panasnya oven, dan bentuknya seperti burung dengan mulut menganga. Di bagian bawah burung, lengkungan kecil memungkinkan uap dan jus masuk ke dalam rongga tubuh burung pai, sementara mulutnya memungkinkan uap keluar. Bentuk burung tidak diperlukan; burung pai bisa datang dalam segala jenis bentuk, mulai dari sayuran hias hingga koki mini.

Untuk menggunakan burung pai, juru masak menggulung lapisan bawah kue untuk pai, menekannya ke dalam panci pai, lalu menempatkan burung pai di tengahnya. Selanjutnya, pai diisi di sekitar burung pai, dan lapisan atas kerak diturunkan dengan hati-hati di atas perangkat dan isian. Bagian atas burung pai menonjol dari pai, memungkinkan uap keluar, sementara bagian tubuh lainnya tetap terkubur dalam isian; untuk pikiran yang lebih mengerikan, sepertinya seekor burung terperangkap di dalam kue.

Selain mengeluarkan uap, burung pai juga membantu menopang kerak atas pai. Saat pai dipanggang, bagian tengahnya cenderung mengempis, terutama jika pai sangat berair, dan ini bisa terlihat tidak sedap dipandang. Burung pai bertindak sebagai pilar di tengah pai, menahan kerak atas untuk memastikan pai matang dengan renyah dan merata. Untuk alasan ini, beberapa orang menyebut burung pai sebagai “pemegang kruk”. Burung pai juga dikenal sebagai corong pai, lubang pai, dan cerobong pai, semuanya mengacu pada fungsi ventilasi.

Saat menggunakan burung pai, bagian atas kulit pai tidak harus ditusuk agar uap bisa keluar. Beberapa orang lebih menyukai tampilan yang mulus dan tidak terputus ini, karena terlihat lebih rapi saat disajikan di atas piring. Beberapa juru masak juga menyukai tampilan pai utuh yang disajikan dengan burung pai, karena terlihat kuno.