Burung beo kea adalah jenis burung beo asli Selandia Baru. Burung beo ini biasanya mencapai panjang dewasa sekitar 19 inci (48 cm). Bulu burung beo kea biasanya berwarna hijau zaitun, meskipun bagian bawah sayapnya biasanya berwarna merah cerah atau oranye. Punggung bawah burung juga bisa berwarna merah terang atau oranye, dan ekornya biasanya berwarna biru. Burung beo kea biasanya memiliki paruh yang panjang dan bengkok, meskipun paruh betina biasanya lebih pendek daripada jantan.
Burung-burung ini umumnya membangun sarangnya di singkapan berbatu, antara bulan Juli dan Januari. Beo kea betina biasanya melapisi sarangnya dengan lumut dan lumut, dan menyimpan tiga atau empat telur di dalamnya. Dia biasanya akan duduk di telur selama sekitar 29 hari. Jantan biasanya akan mulai membantu memberi makan anak ketika mereka mencapai usia sekitar empat minggu. Burung beo kea muda biasanya meninggalkan sarang pada usia sekitar 13 minggu.
Beo kea betina dapat mencapai kematangan reproduksi pada usia sekitar tiga tahun. Jantan biasanya akan cukup umur untuk kawin pada usia empat atau lima tahun. Selama satu musim bersarang, rata-rata burung beo kea jantan akan mengambil sebanyak empat pasangan.
Burung beo Kea biasanya hidup dari makanan buah beri, kuncup daun, buah, bunga, dan serangga. Mereka mungkin juga memakan hewan mati, terutama bagian yang berlemak, dan diketahui menyerang domba hidup untuk memakan timbunan lemak yang ditemukan di dekat ginjal mereka. Biji, akar, dan nektar juga akan menjadi bagian dari makanan rata-rata burung beo kea. Burung ini biasanya dapat berburu makanan di celah-celah di antara bebatuan, dengan menggunakan paruhnya yang panjang dan tajam. Mereka juga terlihat menyerbu wadah sampah dengan mencongkel tutupnya dengan paruhnya.
Spesies ini dikenal karena sifatnya yang mencari perhatian, nakal, dan tak kenal takut. Mereka akan sering mencoba menarik perhatian orang, dan terlihat memasuki gedung dan menyerang mobil. Burung beo Kea juga dikenal karena kecenderungan mereka untuk menghancurkan harta benda manusia.
Burung-burung ini biasanya hidup di tanah, pada ketinggian mulai dari 900 hingga 6,000 kaki (300 hingga 2,000 meter). Mereka biasanya akan pindah ke tempat yang lebih tinggi selama musim panas, di mana mereka akan memakan buah beri dan buah-buahan. Namun, burung-burung ini dianggap sangat tahan terhadap suhu rendah, dan beberapa akan tetap berada di ketinggian yang lebih tinggi sepanjang tahun.