Akuakultur salmon adalah budidaya salmon di lingkungan yang dikendalikan oleh manusia, yang dapat dikontraskan dengan praktik penangkapan ikan yang memanen salmon di alam liar. Praktik yang digunakan dalam budidaya ikan salmon dapat bervariasi, tetapi metode yang paling umum melibatkan penetasan salmon dan menyimpannya di keramba laut yang mencegah ikan berenang menjauh. Lebih jarang, ikan dapat dipijahkan dan dilepaskan ke alam liar dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah keseluruhan ikan yang tersedia. Ada banyak kekhawatiran tentang efek negatif dari budidaya salmon pada populasi ikan liar serta pada lingkungan laut di mana budidaya terjadi.
Metode yang digunakan untuk budidaya salmon biasanya melibatkan pembiakan dari stok ikan yang dipilih. Telur dan sperma dipanen dari salmon dengan stok yang baik dan dibuahi di bawah lingkungan yang terkendali. Tukik yang dihasilkan dari program pemuliaan ini biasanya dibesarkan di tangki air tawar selama beberapa bulan sampai mereka cukup dewasa untuk keramba laut. Salmon muda biasanya hidup di tangki air tawar ini selama satu tahun atau lebih sebelum dipindahkan ke air asin.
Salah satu inovasi terpenting dalam budidaya ikan salmon adalah penemuan keramba jaring apung. Keramba ini mencegah ikan melarikan diri, tetapi harus ditempatkan di teluk yang tenang yang terlindung dari badai agar dapat berfungsi dengan baik. Hal ini membuat negara-negara seperti Norwegia dan Chili sangat populer untuk budidaya ikan salmon, karena wilayah laut yang sesuai adalah umum di negara-negara ini.
Selama hidup di keramba, salmon harus diberi makan makanan ikan yang terbuat dari ikan lain karena salmon adalah karnivora. Salmon disimpan di keramba selama satu atau dua tahun dan kemudian dipanen menggunakan jaring. Ikan biasanya dibunuh di tempat mereka dibesarkan, tidak seperti praktik di banyak operasi peternakan hewan lainnya. Tidak ada rumah pemotongan ikan salmon, yang berarti bahwa perusahaan yang terlibat dalam budidaya salmon harus dapat memanen ikan secara aman dan efektif untuk konsumsi manusia juga. Biasanya ikan dibunuh dengan cepat dan manusiawi, baik untuk kepentingan ikan maupun karena ikan mengeluarkan hormon saat stres sehingga menurunkan kualitas dagingnya.
Beberapa kelompok, bagaimanapun, hanya terlibat dalam bagian penetasan dari budidaya salmon. Kelompok-kelompok ini percaya bahwa dengan menetas dan melepaskan ikan ke sungai, populasi salmon liar alami setidaknya dapat dipulihkan sebagian. Ini biasanya bukan rencana bisnis yang baik untuk perusahaan, karena siapa pun dapat menangkap salmon, mengurangi peluang untuk mendapatkan keuntungan. Untuk kelompok yang peduli tidak hanya dengan keuntungan tetapi juga kesehatan lingkungan, metode pemeliharaan salmon ini memberikan dampak positif dari populasi salmon yang sehat tanpa banyak efek lingkungan negatif dari budidaya salmon.