Apa itu Budaya Luka?

Kultur luka adalah tes yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri, virus, jamur, dan kuman lain yang mungkin ada di dalam luka. Untuk melakukan kultur luka, seorang profesional kesehatan mengambil sampel cairan atau jaringan dari luka yang bersangkutan dan menempatkannya dalam wadah yang berisi media, atau kultur pertumbuhan. Medium adalah zat kaya nutrisi yang digunakan untuk mendorong pertumbuhan; kuman apapun yang ada dalam sampel cairan atau jaringan hampir pasti akan tumbuh dan berkembang biak. Jika ada yang tumbuh dalam wadah, keberadaan beberapa bentuk kuman telah dikonfirmasi dan tes lebih lanjut dapat dilakukan untuk tujuan identifikasi. Sebaliknya, jika tidak ada yang tumbuh, orang dapat berasumsi bahwa tidak ada bakteri, jamur, atau virus yang tumbuh di dalam luka.

Jenis kultur luka tertentu seperti kultur jamur dapat digunakan jika penyebab infeksi tertentu dicurigai atau jika sebagian besar kemungkinan alternatif lain telah disingkirkan. Kultur virus, misalnya, menggunakan media penuh sel yang dapat diinfeksi virus untuk tumbuh dan berkembang biak. Sel-sel yang terinfeksi berubah dalam berbagai cara, memungkinkan profesional kesehatan untuk mengkonfirmasi keberadaan virus dalam kultur. Beberapa jenis kultur dapat tumbuh dengan cepat, memungkinkan identifikasi yang cepat, sementara yang lain mungkin memerlukan beberapa minggu waktu pertumbuhan sebelum dapat diidentifikasi dengan benar.

Tujuan utama dari kultur luka adalah untuk mengidentifikasi agen spesifik yang menyebabkan infeksi sehingga pengobatan yang tepat dapat diberikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dari infeksi. Dalam beberapa kasus, obat antibiotik atau antijamur topikal sederhana mungkin cukup untuk menghilangkan infeksi dan memungkinkan luka sembuh dengan benar. Dalam kasus lain, bagaimanapun, kultur luka mengungkapkan adanya agen infeksi yang sangat tangguh yang harus diobati melalui cara lain. Infeksi serius dapat menyebar dari luka ke seluruh tubuh dan menyebabkan masalah serius. Dalam kasus yang sangat parah, infeksi semacam itu bahkan bisa berakibat fatal.

Seorang dokter biasanya hanya akan memesan kultur luka bila ada bukti bahwa luka pasien mungkin terinfeksi. Bukti tersebut biasanya mencakup warna luka yang tidak normal, emisi cairan dari luka, atau dalam kasus lanjut, penyakit umum yang disertai dengan kelainan luka. Dalam beberapa kasus, seorang profesional kesehatan dapat memulai pengobatan sebelum hasil kultur luka benar-benar kembali. Ini biasa terjadi ketika seorang dokter sangat mencurigai jenis infeksi tertentu dan ingin mulai mengobatinya sesegera mungkin. Kultur luka juga dapat dipesan setelah perawatan untuk memverifikasi keefektifan perawatan.