Usap bukal, atau usap pipi, adalah metode yang disukai untuk mendapatkan sampel untuk dua jenis tes profil yang biasa dilakukan dalam kedokteran dan, kadang-kadang, dalam investigasi penegakan hukum. Usap itu sendiri sangat mirip dengan aplikator berujung kapas yang digunakan dalam aplikasi riasan, tetapi berbeda di beberapa area utama. Pertama, kapas memiliki ujung kapas hanya di satu ujung. Kedua, poros swab umumnya lebih panjang daripada yang digunakan untuk aplikasi pribadi.
Dua tes yang paling sering digunakan adalah tes deoxyribonucleic acid (DNA), dan tes human leukocyte antigen (HLA). Tes DNA biasanya berusaha untuk mengidentifikasi atau mencocokkan seseorang berdasarkan sampel yang diperoleh dari tempat lain. Ini dapat membantu menentukan ayah bagi seorang anak, mengidentifikasi korban yang meninggal, atau membantu menempatkan tersangka di TKP tertentu di mana sampel tertinggal. Sebaliknya, komunitas medis umumnya menggunakan tes HLA untuk mengidentifikasi siapa yang mungkin menjadi donor yang baik untuk transplantasi organ atau sumsum tulang.
Prosedur untuk swab bukal relatif sederhana. Seseorang mengeluarkan swab dari kemasan steril dan menggosokkan ujung kapas ke bagian dalam pipi orang lain. Nama bukal sebenarnya berarti rongga mulut atau pipi. Ini menghilangkan sel-sel yang kemudian dapat diuji tanpa ketidaknyamanan bagi orang yang diusap. Usap kemudian ditempatkan dalam wadah steril lain, umumnya tabung plastik keras, dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
Mendapatkan swab bukal biasanya melibatkan pergi ke laboratorium medis atau dokter. Penyelidik polisi mungkin meminta petugas mendapatkan sampel dari tersangka di tempat. Biasanya, ini hanya dapat dilakukan dengan izin tersangka. Dalam hal izin tidak diberikan, petugas atau penyidik dapat pergi ke pengadilan dan meminta hakim meminta tersangka untuk bekerja sama dengan pengujian melalui surat perintah.
Keakuratan swab bukal sangat meskipun tidak sempurna. Faktanya, tes darah dan tes usap bukal memberikan tingkat akurasi yang sama, itulah sebabnya usap menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Akan lebih mudah untuk secara tidak sengaja mengkontaminasi swab, jika menyentuh cairan tubuh orang lain, seperti darah, keringat, atau air mani, tetapi hal ini jarang terjadi jika tindakan pencegahan yang tepat diterapkan.
Karena prosedur yang relatif sederhana dan biaya swab bukal yang murah, metode ini juga merupakan metode yang lebih disukai untuk tes DNA di rumah. Individu yang ingin mengkonfirmasi ayah atau mendapatkan profil keturunan DNA dapat memesan perlengkapan rumah. Individu dapat mereka usap sendiri, atau meminta orang lain melakukannya, dan mengirim tes kembali ke laboratorium untuk analisis. Tes semacam itu mungkin tidak dianggap sebagai bukti di pengadilan karena tidak ada aturan rantai penjagaan yang diikuti, tetapi tes ini dapat memberikan informasi kepada individu yang ingin mengajukan gugatan perdata terkait hukum keluarga.