Apa itu Briket?

Briket adalah bongkahan bahan mudah terbakar yang biasa digunakan dalam menyalakan dan memelihara api, baik di dalam ketel, panggangan atau di ruang terbuka seperti lubang api. Biasanya berbentuk persegi atau persegi panjang, tetapi juga dapat ditemukan dalam bentuk gumpalan atau bentuk cetakan lainnya. Ukuran briket ditentukan oleh bagaimana akan digunakan. Briket yang lebih besar sering digunakan di lingkungan manufaktur dan versi yang lebih kecil sebagian besar digunakan di perapian dan untuk keperluan memanggang makanan di luar ruangan. Briket yang paling populer adalah biomassa dan varietas arang.

Mayoritas briket biomassa terbuat dari serbuk gergaji atau produk limbah kayu sejenis. Proses manufaktur umumnya melibatkan mengompresi serbuk gergaji dan memaksanya ke dalam mesin yang memanaskannya dan mengekstrusi briket yang berbentuk seperti kayu perapian kecil. Partikel dalam kayu gelondongan disatukan oleh zat alami dalam serbuk gergaji, jadi tidak diperlukan pengikat.

Kayu perapian yang diproduksi secara komersial yang disukai oleh banyak pemilik rumah sebenarnya adalah briket biomassa. Briket biomassa serupa biasanya digunakan sebagai pengganti batu bara atau minyak untuk memanaskan boiler pabrik. Ini sering lebih disukai daripada sumber bahan bakar lain karena penggunaannya tidak melepaskan bahan bakar fosil yang berbahaya ke lingkungan. Alasan populer lainnya untuk menggunakan briket biomassa untuk bahan bakar boiler adalah karena dilaporkan 30% hingga 40% lebih murah untuk dibakar daripada minyak atau batu bara.

Briket arang biasanya digunakan untuk memasak makanan di panggangan luar ruangan, lubang barbekyu, dan hibachi. Bentuk gumpalan, biasanya terbuat dari bahan kayu keras, disukai oleh beberapa juru masak. Preferensi ini umumnya dikaitkan dengan fakta bahwa arang lump menghasilkan abu yang jauh lebih sedikit daripada briket arang.

Tergantung pada mereknya, briket arang bisa mengandung banyak bahan. Selain serbuk gergaji, produk kayu lainnya dapat menjadi bagian dari komposisinya. Pati biasanya digunakan sebagai bahan pengikat untuk briket arang. Alat bantu pengapian sering ditambahkan ke beberapa briket dan umumnya termasuk parafin, pelarut minyak bumi, boraks dan natrium nitrat. Batu kapur sering ditambahkan untuk membuat abu menjadi putih yang mengingatkan beberapa juru masak bahwa api adalah suhu yang tepat untuk memanggang makanan.

Penggunaan arang yang kurang umum, biasanya dalam bentuk briket besar atau gumpalan, adalah sebagai bahan bakar untuk kendaraan jalan niaga, biasanya bus. Ini adalah praktik rutin di daerah di mana pasokan minyak terbatas atau sama sekali tidak tersedia. Bus bertenaga arang sangat populer di Jepang segera setelah Perang Dunia II dan digunakan saat ini di beberapa bagian Korea Utara.