Apa Itu Brassica Napus?

Brassica napus adalah spesies tanaman yang paling dikenal sebagai penghasil minyak canola. Ini lebih sering disebut sebagai rapeseed atau hanya pemerkosaan. Rapeseed mudah dibedakan sebagai anggota keluarga mustard dengan bunga kuning cerah. Penggunaan utama rapeseed adalah untuk minyak, pakan ternak, dan konversi biodiesel.

Rapseed adalah anggota keluarga tanaman berbunga Brassicaceae, yang juga disebut keluarga sawi, keluarga kubis, dan Cruciferae. Pertumbuhan komersial Brassica napus dimulai di Kanada, di mana produsen mesin uap menggunakannya sebagai pelumas di mesin mereka. Bentuk awal rapeseed ini kurang cocok untuk dikonsumsi manusia atau hewan karena rasanya yang pahit dan adanya asam erusat, bahan kimia yang berpotensi berbahaya. Pemuliaan khusus, bagaimanapun, telah mengurangi rasa pahit dan menurunkan jumlah asam erusat ke tingkat yang sehat dan tidak penting.

Minyak yang dihasilkan dari tanaman rapeseed digunakan untuk membuat minyak canola, yang merupakan singkatan dari Canadian oil, low acid dan mengacu pada produk berkualitas makanan yang berasal dari minyak rapeseed yang mengandung kadar asam erusat yang sangat rendah. Perajin awal kanola menghilangkan warna hijau dari klorofil di Brassica napus untuk membuat minyak lebih menarik secara visual. Mereka kemudian berkonsentrasi pada penurunan kandungan asam erusat dan menghilangkan rasa pahit yang dihasilkan dari adanya senyawa organik, seperti belerang dan nitrogen, di dalam lobak.

Untuk membuat minyak canola, lobak digiling dan dihancurkan. Sekitar 40% dari biji Brassica napus adalah minyak. Jadi, untuk setiap 50 pon (22.7 kilogram) biji, 2.7 galon AS (10 liter) minyak akan diproduksi. Minyak canola dianggap sebagai minyak yang sehat karena rendahnya tingkat lemak jenuh dan adanya asam lemak omega-6 dan omega-3. Minyak telah menerima banyak cap persetujuan dari organisasi kesehatan, termasuk Food and Drug Administration AS dan American Heart Association.

Sisa-sisa rapeseed tertinggal setelah minyaknya benar-benar diekstraksi. Sisa-sisanya diubah menjadi pakan ternak. Produk sampingan ini mengandung protein tinggi dan dianggap sebagai biji-bijian berkualitas unggul.

Minyak lobak juga sangat disukai sebagai alternatif bahan bakar fosil yang tidak terbarukan. Tanaman rapeseed menyediakan lebih banyak minyak per jumlah luas lahan daripada minyak alami lainnya. Dengan demikian, ini adalah pilihan populer untuk biofuel, yang merupakan bahan bakar yang berasal dari zat organik, seperti tanaman, yang baru saja mati. Biofuel sangat populer di Uni Eropa. Di Eropa sekitar 80% dari semua bahan baku biodiesel, komponen organik yang digunakan untuk membuat minyak, berasal dari Brassica napus.