Apa Itu Brassica Carinata?

Brassica carinata, yang juga dikenal sebagai mustard Ethiopia atau mustard Abyssinian, adalah tanaman yang dibudidayakan untuk diambil daunnya. Ini asli Afrika timur laut dan tumbuh subur di iklim dan jenis tanah yang mirip dengan yang ditemukan di wilayah asalnya. Tidak seperti banyak tanaman lain dalam keluarga mustard, Brassica carinata liar mengandung asam eurat, yang membuat biji dan minyak yang diekstraksi darinya agak beracun.

Rata-rata, Brassica carinata tumbuh hingga ketinggian sekitar 3.3 kaki (1 meter), meskipun kadang-kadang dapat mencapai ketinggian hingga 5.9 kaki (1.8 meter). Ini adalah tahunan dan mencapai kematangan sekitar 160 hari setelah ditanam. Setelah matang, ia menghasilkan bunga kuning muda, masing-masing berisi bagian jantan dan betina. Lebah adalah penyerbuk normal bunga, yang menghasilkan buah dengan panjang 2 inci (5 cm) setelah 70 hari. Tanaman mati beberapa saat setelah berbuah.

Daun Brassica carinata berwarna hijau muda dan memiliki urat ungu. Akarnya kuat yang membantu tanaman tetap tegak saat ditanam di tanah berpasir. Ini relatif kuat dan dapat tumbuh subur di berbagai jenis tanah, meskipun tanaman muda tidak tahan terhadap suhu. Suhu beku dapat membunuh tanaman muda dan merusak tanaman dewasa. Brassica carinata membutuhkan curah hujan atau penyiraman sedang hingga lebat dan dapat tumbuh subur di bawah sinar matahari sebagian atau penuh.

Benih varietas liar Brassica carinata mengandung asam eurat, yang beracun jika dimakan. Pada varietas domestikasi, tanaman dibiakkan secara selektif agar tidak menghasilkan asam ini. Bijinya digunakan sebagai bumbu dan menghasilkan rasa yang mirip dengan rasa anggota keluarga sawi lainnya. Daun tanaman bisa dimakan mentah saat tanaman masih muda atau dimasak saat tanaman sudah tua. Kecambah Brassica carinata juga bisa dimakan utuh dan mengandung banyak nutrisi.

Selain sebagai tanaman yang dapat dimakan, Brassica carinata memiliki sejumlah kegunaan lain. Minyak dapat diekstraksi dari bijinya, yang dapat digunakan untuk memasak, meskipun lebih sering digunakan sebagai pelumas atau penolak air. Ampas yang tersisa setelah minyak diekstraksi dari tanaman dapat digunakan sebagai kompos atau diumpankan ke ternak.