Apa itu Branding?

Branding adalah bentuk modifikasi tubuh yang melibatkan penciptaan bekas luka yang menonjol dengan menggunakan alat yang dipanaskan untuk membuat pola. Ada sejumlah gaya merek yang berbeda, termasuk merek beku, yang menggunakan nitrogen cair dan bahan pendingin lainnya untuk mendinginkan alat yang digunakan untuk merek, daripada memanaskannya, menciptakan pola yang lebih halus pada kulit. Banyak orang menganggap branding sebagai cabang dari skarifikasi.

Orang-orang telah mempraktikkan skarifikasi satu sama lain selama ribuan tahun, dengan beberapa suku terus mempraktekkan skarifikasi sebagai bagian dari identitas budaya mereka. Selain digunakan untuk menandai individu, branding dan skarifikasi juga telah digunakan untuk menandai hewan, memastikan bahwa peternak dapat dengan mudah mengidentifikasi ternak mereka. Di beberapa bagian dunia, branding juga secara historis digunakan untuk menandai penjahat, karena menciptakan merek permanen yang tidak dapat dihapus.

Proses branding dimulai dengan pembuatan pola, yang biasanya berani dan sederhana, karena desain yang rumit tidak selalu sembuh dengan baik. Setelah desain dibuat, sejumlah gaya branding dapat digunakan untuk menerapkannya. Strike branding, misalnya, adalah teknik branding klasik, menggunakan sepotong logam yang dibentuk menjadi desain yang diinginkan dan dipanaskan sebelum dioleskan ke kulit. Beberapa orang juga menggunakan pena elektrokauter dan alat serupa untuk branding.

Karena merek adalah luka bakar, pencitraan merek bisa menyakitkan, dan waktu penyembuhannya bisa diperpanjang. Banyak merek membutuhkan setidaknya dua bulan untuk sembuh, dan mereka mungkin melalui beberapa tahap buruk sebelum penyembuhan selesai. Biasanya dibutuhkan waktu empat bulan lagi setelah periode penyembuhan primer ini agar merek tersebut menetap, memperlihatkan bekas luka yang menonjol di tempat merek diterapkan. Merek dianggap sebagai metode modifikasi tubuh yang permanen, meskipun teknik bedah yang sama yang digunakan dalam perawatan korban luka bakar dapat digunakan untuk merawat merek.

Ada beberapa perdebatan tentang proses penyembuhan terbaik untuk sebuah merek, dengan klien menerima instruksi aftercare yang berbeda dari praktisi yang berbeda. Beberapa orang percaya bahwa merek menyembuhkan paling baik ketika sebagian besar dibiarkan sendiri, meskipun situs harus tetap bersih untuk mencegah infeksi. Yang lain percaya bahwa merek tersebut harus diiritasi selama praktik penyembuhan, untuk meningkatkan jaringan parut yang timbul pada akhir proses penyembuhan. Namun, mengiritasi luka dapat menyebabkan potensi infeksi, dan dapat menyebabkan bekas luka yang tidak rata.