Brainwave entrainment, juga dikenal sebagai sinkronisasi gelombang otak, dianggap sebagai sarana untuk merangsang otak untuk menghasilkan jenis gelombang otak tertentu. Brainwave entrainment biasanya melibatkan mendengarkan suara atau frekuensi yang berbeda, biasanya dengan satu set headphone khusus memancarkan frekuensi yang berbeda untuk setiap telinga. Hal ini dapat menyebabkan otak menghasilkan pulsa khusus yang dikenal sebagai biurnal beats. Bukti menunjukkan bahwa biurnal beats dapat mengubah pola gelombang otak, menyebabkan perubahan suasana hati, pikiran, dan perilaku. Banyak orang di bidang ilmu saraf percaya bahwa brainwave entrainment memiliki potensi untuk mengobati gangguan mood, masalah perilaku, insomnia, dan kecanduan zat.
Seorang ilmuwan perilaku, Dr. Charles Stroebel, dianggap sebagai ahli pertama yang mempelajari fenomena brainwave entrainment. Pada tahun 1970-an, Dr. Stroebel mungkin telah membuat terobosan pertama dalam brainwave entrainment ketika ia menemukan bahwa orang-orang dalam keadaan meditasi yang dalam biasanya mengalami sinkronisasi pola gelombang otak di kedua belahan otak. Dalam keadaan kesadaran lain, pola gelombang otak umumnya cukup asimetris, dengan satu sisi otak menghasilkan pola yang jauh lebih kuat daripada yang lain.
Dr Gerald Oster, seorang ahli saraf dari Mt. Sinai Medical Center, dikreditkan dengan penemuan fenomena biurnal beats. Laporannya tahun 1973, “Auditory Beats in the Brain,” membahas perubahan pola gelombang otak yang dapat terjadi ketika suara dari dua frekuensi yang berbeda dimainkan di setiap telinga. Dua frekuensi yang berbeda dapat menghasilkan denyut di dalam otak itu sendiri, yang dikenal sebagai biurnal beat, yang membawa gelombang otak dari kedua belahan otak ke dalam sinkronisasi. Berbagai eksperimen yang dilakukan sejak itu menunjukkan bahwa para ilmuwan dapat mengubah dan menyinkronkan pola gelombang otak di seluruh otak dengan memperkenalkan suara dengan frekuensi berbeda ke setiap telinga.
Para ilmuwan telah menggunakan teknik ini secara eksperimental untuk menginduksi berbagai tahap tidur. Penelitian menunjukkan bahwa brainwave entrainment dapat digunakan untuk menginduksi pola gelombang otak yang khas dari semua tahap tidur, mulai dari relaksasi ringan, hingga tidur nyenyak, hingga keadaan mimpi. Teknik ini dipercaya bermanfaat untuk pengobatan insomnia.
Para peneliti optimis tentang potensi brainwave entrainment untuk mengobati insomnia, gangguan mood, dan penyakit mental seperti ADHD. Beberapa percaya bahwa brainwave entrainment dapat membantu menyelesaikan masalah kecanduan dan masalah perilaku. Yang lain melihat potensi teknik untuk meningkatkan pembelajaran atau meningkatkan kreativitas.