Apa itu Bradikardia Janin?

Bradikardia janin mengacu pada detak jantung yang lambat secara abnormal pada janin dan biasanya bersifat sementara. Gejalanya meliputi detak jantung janin di bawah 110 dan gerakan janin yang melambat. Penyebab utama dari kondisi ini adalah obat yang diminum selama persalinan oleh ibu. Obat-obatan ini termasuk analgesik narkotika, hormon sintetis dan obat-obatan yang disuntikkan ke dalam ruang epidural sumsum tulang belakang untuk menghilangkan rasa sakit.

Penyebab lain bradikardia janin termasuk tekanan darah rendah ibu dan kompresi tali pusat. Ketika janin tidak mendapatkan oksigen yang cukup, hal itu dapat menyebabkan gawat janin, yang menyebabkan bradikardia janin. Saat ibu berbaring telentang, tekanan diberikan pada pembuluh darah utama yang dikenal sebagai vena cava superior. Hal ini dapat memotong oksigen janin dan mengakibatkan detak jantung yang rendah. Banyak penyedia layanan kesehatan menganjurkan agar wanita hamil menghindari berbaring telentang dan menganjurkan berbaring miring ke kiri saat mendekati trimester kedua kehamilan.

Terkadang kompresi pusar dan bradikardia janin bisa menjadi parah dan bahkan mengancam jiwa. Dalam kasus ini, operasi caesar darurat mungkin diindikasikan untuk mengembalikan oksigen ke bayi dan meningkatkan detak jantung. Pemantauan detak jantung janin biasanya dilakukan dengan monitor jantung janin internal atau eksternal. Monitor ini diterapkan secara rutin setelah pasien melahirkan dan dapat mendeteksi penyimpangan jantung yang paling halus sekalipun.

Ketika narkotika ibu adalah penyebab bradikardia janin, obat-obatan tertentu dapat diberikan kepada ibu untuk mengatasi efeknya. Obat-obatan ini sering bekerja dengan cepat untuk menormalkan detak jantung janin, tetapi terkadang dapat menyebabkan efek samping. Penyebab lain bradikardia janin dapat mencakup kondisi medis ibu seperti lupus. Kondisi autoimun ini dapat menyebabkan aritmia jantung pada janin maupun ibu. Mengobati kondisi yang mendasari pada ibu seringkali dapat meringankan aritmia pada janin.

Kondisi bawaan juga dapat menyebabkan detak jantung lambat pada janin yang sedang berkembang. Ini termasuk kelainan struktural dan seringkali dapat dideteksi dengan tes diagnostik medis yang dikenal sebagai ekokardiogram. Tes ini menggunakan gelombang suara, atau ultrasound, untuk menangkap gambar jantung secara real time. Penyedia layanan kesehatan dapat menentukan apakah jantung sehat secara struktural dengan memeriksa bilik dan katup, dan ia juga dapat menentukan apakah jantung berkontraksi secara memadai untuk meningkatkan sirkulasi yang optimal. Irama abnormal seperti bradikardia dan takikardia, yang merupakan detak jantung tinggi yang tidak normal, juga dapat ditentukan.