Apa itu Bisep Ruptur?

Otot bisep berjalan di antara tulang belikat dan tulang lengan bawah, dan terlibat dalam menekuk lengan. Pecahnya bisep adalah di mana otot terlepas dari salah satu tulang yang melekat, sering menyebabkan rasa sakit dan kurangnya kekuatan saat menggerakkan lengan. Otot bisep terdiri dari dua bagian, yang dikenal sebagai kepala panjang dan kepala pendek, dan masing-masing melekat pada tulang belikat oleh pita jaringan yang kuat yang dikenal sebagai tendon, sementara kepala bagian bawah bergabung dan dihubungkan oleh sebuah tendon tunggal ke tulang lengan bawah. Biasanya pecahnya bisep melibatkan tendon kepala panjang yang terlepas dari tulang bahu dan, sementara otot secara keseluruhan masih berfungsi, itu jauh lebih lemah. Perawatan mungkin melibatkan pembedahan, atau kombinasi istirahat bersama dengan program latihan penguatan otot.

Pecahnya bisep biasanya terjadi pada orang paruh baya sebagai akibat dari iritasi tendon yang berlangsung dalam waktu yang lama. Ini bisa jadi karena keausan yang terlibat dalam membuat gerakan lengan berulang-ulang, atau bisa juga mengikuti arthritis di bahu, yang mengarah ke perkembangan permukaan kasar pada tulang bahu yang menyebabkan gesekan tendon. Terkadang pertumbuhan kecil tulang, yang dikenal sebagai taji, berkembang dan lecet pada tendon. Ketika kondisi ini menghasilkan apa yang secara longgar disebut otot yang robek, sebenarnya tendon yang robek dan aus daripada robekan otot yang terjadi, dan orang tersebut mungkin mendengar suara gertakan disertai dengan rasa sakit yang tajam.

Orang yang lebih muda dapat mengalami cedera bisep serupa, tetapi ini lebih mungkin disebabkan oleh aktivitas olahraga, mungkin saat jatuh, atau saat angkat besi, di mana tekanan tiba-tiba diberikan pada otot bisep. Kadang-kadang tidak ada gejala nyeri otot, dan satu-satunya tanda bisep pecah adalah adanya benjolan di lengan, yang disebabkan oleh otot yang terlepas dan menumpuk. Biasanya pembengkakan ini terlihat atau terasa di suatu tempat antara bahu dan siku, meskipun pada ruptur yang lebih jarang mengenai tendon bagian bawah, benjolan lebih mungkin muncul di dekat siku.

Pecahnya bisep biasanya didiagnosis dengan mendengarkan cerita pasien dan memeriksa lengan yang terkena. Perawatan kondisi ini tergantung pada masing-masing dokter, karena tidak ada kesepakatan umum mengenai apakah operasi lebih efektif daripada metode non-bedah. Pilihan non-bedah lebih sering digunakan untuk pasien yang lebih tua dan melibatkan istirahat, disertai dengan obat anti-inflamasi, dan kompres dingin diterapkan ke daerah yang terluka. Kemudian, latihan dilakukan untuk memperkuat otot dan mempertahankan berbagai gerakan.