Apa itu Biotelemetri?

Biotelemetri adalah penggunaan metode telemetri untuk mengamati, mendokumentasikan, dan mengukur dari jarak jauh fungsi fisiologis tertentu pada manusia atau organisme hidup lainnya. Bidang ini terdiri dari beberapa subbidang, termasuk telemetri penelitian medis dan manusia, telemetri hewan, dan biotelemetri implan. Telemetri medis menjadi perhatian khusus karena dapat digunakan untuk melacak tanda-tanda vital pasien rawat jalan dari jarak jauh. Umumnya, sistem biotelemetri yang digunakan untuk tujuan ini mengukur fungsi seperti suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, dan gerakan otot.

Penggunaan sistem biotelemetri dimulai sejak akhir 1950-an, selama era perlombaan ruang angkasa. Saat itu, sistem ini digunakan untuk merekam tanda-tanda fisiologis dari hewan atau manusia yang melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan pesawat ulang-alik. Sinyal tersebut kemudian ditransmisikan kembali ke stasiun luar angkasa di bumi untuk observasi dan studi.

Kebanyakan sistem biotelemetri nirkabel. Biasanya terdiri dari beberapa komponen, antara lain sensor, pemancar, antena radio, dan penerima. Pasien atau subjek hewan biasanya memakai pemancar di bagian luar tubuh mereka. Sinyal kemudian dikirim dari pemancar ke penerima di laboratorium biotelemetri untuk ditinjau dan dianalisis. Unit tampilan di lab memungkinkan karyawan lab untuk melihat informasi tanda vital dari beberapa pasien atau hewan yang berbeda pada satu waktu.

Secara khusus, pasien kardiovaskular mendapat manfaat dari penggunaan sistem biotelemetri nirkabel. Perangkat ini menawarkan pasien jantung kemampuan untuk tetap bergerak saat diamati. Sistem yang digunakan untuk pasien ini biasanya bergantung pada komunikasi frekuensi radio untuk memantau detak jantung, aliran darah, dan tekanan darah. Ini semua dilakukan tanpa mengharuskan pasien untuk dihubungkan ke monitor samping tempat tidur dengan koneksi kabel.

Biotelemetri juga dapat digunakan untuk melakukan penelitian tentang perilaku hewan di lingkungan alaminya atau pada pola migrasi hewan. Biasanya, penelitian ini dilakukan dengan menempatkan pemancar pada hewan. Ahli biologi kemudian melacak hewan dengan mengikuti sinyal transmisi. Bahkan pada mamalia atau burung yang sedang tidur, perangkat telemetri hewan biasanya merekam segala sesuatu mulai dari pernapasan, detak jantung, dan aktivitas otot jantung hingga gerakan saraf dan jantung.

Ketika implan digunakan dalam biotelemetri, biasanya berarti bahwa perangkat pemancar ditanamkan pada hewan atau manusia yang dipelajari. Misalnya, implan koklea biasanya memiliki sistem telemetri built-in yang memungkinkan perangkat internal untuk dipantau. Pemancar yang lebih kuat dapat lebih sulit untuk ditanamkan pada subjek, dan pemancar yang kuat dengan baterai besar dapat memengaruhi perilaku atau tingkat energi subjek.