Bioma laut pada dasarnya adalah lingkungan lautan dunia, dan merupakan cara untuk mengkategorikan dan memahami kehidupan dan karakteristik umum habitat bawah laut. Bioma secara keseluruhan adalah zona atau wilayah ekologi yang digunakan para ilmuwan untuk mengklasifikasikan tumbuhan, hewan, dan nutrisi mineral. Bioma laut biasanya dipahami mencakup kehidupan laut. Sebagian besar waktu air tawar adalah kategorinya sendiri, dan terkadang terumbu karang juga, meskipun ini terjadi di lautan. Biasanya ada lima zona utama dalam bioma, yaitu intertidal, pelagis, bentik, dan abyssal, masing-masing dengan spesies tumbuhan dan hewan yang dominan. Keanekaragaman kehidupan di zona ini biasanya cukup melimpah, dan banyak peneliti percaya bahwa habitat laut adalah salah satu yang terkaya di dunia dalam hal jumlah berbagai bentuk kehidupan yang hidup berdampingan. Mungkin sebagai konsekuensinya, bioma juga sangat sensitif terhadap polusi dan degradasi manusia. Masalah yang terkait dengan perubahan suhu dan toksisitas tidak selalu langsung dirasakan atau diperhatikan, tetapi semakin banyak ilmuwan yang berspekulasi bahwa lautan memainkan peran yang lebih besar dalam stabilitas iklim dan lingkungan di darat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Dengan demikian, melindungi ruang laut dan kehidupan di dalamnya telah menjadi prioritas bagi banyak orang, industri, dan pemerintah.
Dasar-dasar Bioma
Dalam pengertian yang paling sederhana, bioma adalah habitat spesifik tempat hewan dan tumbuhan berbagi lingkungan yang sama. Ada beberapa cara berbeda untuk mengkategorikan ruang-ruang ini; nama sistem yang paling sederhana hanya sistem berbasis darat dan berbasis air, tetapi kategorisasinya juga bisa jauh lebih terperinci. Bioma akuatik biasanya dibagi menjadi laut, air tawar, dan muara, yang merupakan semacam kombinasi dari keduanya — sering kali di mana sungai bertemu dengan laut, atau di mana laut masuk ke sistem air tawar lainnya yang dominan. Di darat, pembagian umum termasuk hutan beriklim sedang, hutan hujan, sabana, padang rumput, gurun, tundra, dan alpine.
Zona Laut
Para peneliti sering membagi bioma laut menjadi lima zona berbeda, terutama yang berhubungan dengan kedalaman laut. Batas-batasnya seringkali agak cair dan biasanya lebih merupakan perkiraan daripada titik-titik tetap, dan ada beberapa persilangan dalam hal kehidupan, iklim, dan habitat masing-masing, terutama di sekitar tepiannya. Hewan dan tumbuhan yang hidup di bagian yang berbeda dan kedalaman laut yang sangat berbeda bisa sangat bervariasi, yang membuat perbedaan zonasi berguna dalam konteks tertentu.
Zona pertama ketika datang dari pantai biasanya adalah zona intertidal, yaitu pertemuan laut dengan daratan; perairan ini adalah yang paling dangkal dan biasanya juga yang paling hangat, dan merupakan tempat sebagian besar terumbu karang ditemukan. Banyak dari wilayah ini sangat terpengaruh oleh tarikan pasang surut, dan makhluk yang lebih kecil sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan sangat teratur. Berikutnya adalah zona pelagis, yang sering juga hanya dikenal sebagai “laut terbuka”. Ini adalah perairan yang lebih dalam di mana ikan yang lebih besar dan mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba hidup. Arus laut membawa campuran air yang lebih dingin dan lebih hangat, yang membantu menopang makhluk ini dan makhluk lainnya.
Hal-hal yang lebih gelap dan lebih dingin di zona bentik, yaitu laut yang lebih dalam yang tidak mendapatkan banyak sinar matahari. Kerang kecil, cacing, bintang laut, dan berbagai ganggang tumbuh di dekat dasar laut di wilayah ini, dan beberapa ikan juga membuat rumah mereka di sini. Bagian tergelap dan terdalam dari bioma adalah zona abisal, yang berada di atau dekat lempeng tektonik inti bumi; air di sini biasanya sangat dingin dan benar-benar terputus dari cahaya. Jamur, spora, dan bakteri biasanya merupakan bentuk kehidupan yang paling banyak.
Pola dan Gerakan Sirkulasi
Pola sirkulasi di laut terbuka bergerak secara horizontal dan mempengaruhi perairan permukaan atas. Ada juga sirkulasi vertikal dan ini lebih berpengaruh pada biota laut. Pada tipe upwelling sirkulasi vertikal air laut, air laut dalam yang diisi dengan nutrisi terlarut bergerak ke perairan permukaan pantai dan mendorong pertumbuhan plankton. Plankton, pada gilirannya, adalah dasar dari seluruh rantai makanan di seluruh lautan. Dalam sirkulasi termohalin, air yang kaya nutrisi naik dan bercampur, tetapi hanya di daerah kutub di mana perbedaan suhu, kepadatan, dan salinitas air laut berbeda.
Hubungan dengan Iklim Darat
Arus laut mempengaruhi semua wilayah pesisir dan angin biasanya sesuai dengan suhu air. Karena air tidak memanas atau mendingin dengan sangat cepat, hanya ada perubahan kecil dalam bioma tetapi, seiring waktu, ini dapat dan sering kali menyebabkan perubahan besar dalam hal keberlanjutan spesies atau kelompok tumbuhan dan hewan tertentu. Segala sesuatu di laut biasanya terhubung, baik melalui rantai makanan atau hubungan simbiosis. Perubahan di satu tempat sering dirasakan di banyak tempat lain. Perubahan mungkin kecil pada awalnya, tetapi sering membangun secara kumulatif selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
Polusi dan Bahaya Lainnya
Masuknya bahan asing ke laut dapat dan memang berdampak pada dinamika bioma, seringkali sangat negatif. Pantai Alaska, Teluk Persia, dan Teluk Meksiko adalah beberapa tempat terburuk untuk tumpahan minyak, misalnya, yang telah menyebabkan kerusakan besar pada satwa liar dan tumbuhan laut. Pembuangan sampah dan limbah beracun ke laut oleh perusahaan adalah masalah besar lain yang mempengaruhi sumber air dunia. Bahkan kemalasan warga biasa yang membuang sampah ke saluran air atau perusahaan pelayaran yang tidak bertanggung jawab dengan pembuangan limbah mempengaruhi kehidupan di laut dan, melaluinya, kesehatan dan kehidupan planet secara keseluruhan.