Apa itu Bioetika Medis?

Bioetika medis adalah studi tentang masalah etika yang berasal dari perkembangan teknologi medis dan biologi. Orang-orang yang ahli bioetika medis mendiskusikan kesulitan moral dan normatif yang muncul dari kemajuan tersebut. Sebuah turunan dari studi filosofis klasik tentang etika, masalah ini dapat didekati dari perspektif pertanyaan filosofis mendasar. Karena banyak masalah bioetika medis membahas masa depan umat manusia secara keseluruhan, perdebatan ini biasanya menimbulkan pertanyaan mendalam mengenai esensi dari apa artinya menjadi manusia dan apa artinya hidup dalam masyarakat.

Studi bioetika medis adalah bidang penyelidikan filosofis yang beragam. Contoh masalah termasuk aborsi, bunuh diri yang dibantu, kloning genetik, donasi organ, perawatan kesehatan, dan penelitian sel induk manusia. Bioetika medis mendukung atau menentang gagasan ini, menggunakan konsep tradisional seperti hak individu atau nilai normatif. Ini berbeda dari bioetika dalam penekanannya pada isu-isu yang berkaitan dengan bidang medis dan perawatan kesehatan.

Bioetika medis menjadi cabang studi etika yang sepenuhnya independen pada 1960-an. Ini sebagian disebabkan sebagai tanggapan atas informasi yang dipublikasikan tentang eksperimen biomedis Nazi yang dilakukan selama Perang Dunia II. Pada awal 1970-an, banyak lembaga pertama yang didedikasikan sepenuhnya untuk studi bioetika medis dibentuk.

Menurut sifat relatif etika, ahli bioetika medis memiliki banyak pendapat yang bertentangan. Sejauh sulit untuk mencapai konsensus tentang masalah moral atau etika, bioetika medis mencerminkan ketegangan yang sama. Argumen yang mendukung atau menentang aborsi, misalnya, mungkin menekankan hak untuk hidup janin, atau memberi arti penting pada hak perempuan untuk memilih.

Ahli bioetika medis yang menekankan sudut pandang tradisional atau konservatif menafsirkan munculnya teknologi medis dan biologi baru sebagai berpotensi mengganggu struktur tradisional masyarakat. Orang lain mungkin melihat teknologi ini sebagai bertentangan dengan nilai-nilai agama yang diwariskan. Sebaliknya, ahli bioetika medis mungkin berpendapat bahwa kebebasan pribadi individu harus dilindungi dari standar dan aturan sosial atau komunal. Perspektif lain, seperti transhumanis, mendukung pemanfaatan teknologi untuk penciptaan bentuk manusia yang baru dan unggul.

Karena sebagian besar ahli bioetika medis terlatih dalam filsafat, mereka biasanya melihat keuntungan dari memeriksa masalah ini melalui debat dan dialog. Menyadari dan menghormati berbagai sudut pandang etis yang berbeda yang ada, solusi biasanya harus didekati dengan cara yang mempertimbangkan perspektif lain, bukan eksklusif. Penekanan pada pendekatan interdisipliner untuk bioetika medis telah menyebabkan banyak non-filsuf untuk menjadi aktif di lapangan. Ahli etika ini mungkin berasal dari, misalnya, latar belakang teologis, ilmiah, atau medis.