Apa itu Biji Seledri?

Biji seledri adalah biji tanaman yang berkerabat dekat dengan seledri, dibudidayakan khusus untuk bijinya yang beraroma dan beraroma. Ini dapat ditemukan sebagai bahan dalam campuran rempah-rempah di seluruh dunia dan juga tersedia dalam bentuk utuh dan halus. Seperti tanaman lain dalam keluarga Apiaceae, biji seledri memiliki rasa dan aroma yang kuat seperti seledri, dengan sedikit rasa pedas. Sebagian besar pedagang menyediakannya, dan juga dapat dipesan secara online, meskipun konsumen yang berencana untuk memakannya harus memastikan untuk memesan produk food grade.

India, Cina, dan Prancis semuanya membudidayakan biji seledri, yang tampaknya berasal dari Timur Tengah. Biji kecil, berwarna coklat, berbentuk bulan sabit sering dimasukkan dalam campuran acar atau ditambahkan ke saus, sup, roti, dan berbagai macam makanan lainnya. Mereka menambahkan rasa seledri yang unik ke makanan tanpa banyak atau renyahnya sayuran yang tidak diinginkan. Dalam banyak kasus, ini digunakan utuh sehingga bijinya meledak di mulut saat digigit, menciptakan semburan minyak atsiri yang beraroma.

Biji seledri tanah digunakan dalam hal-hal seperti garam seledri dan campuran rempah-rempah lainnya. Masakan Prancis sering menggabungkan bumbu ini, seperti halnya masakan Cajun. Benih giling juga tersedia sendiri, sehingga juru masak bisa membuat campuran bumbu sendiri. Seperti rempah-rempah lainnya, tanah atau biji utuh harus disimpan di tempat kering yang sejuk dan digunakan dalam waktu enam bulan untuk mendapatkan rasa terbaik. Idealnya, juru masak harus membeli biji utuh, menggilingnya sesuai kebutuhan.

Dimungkinkan untuk menanam benih seledri di rumah, di tempat di mana seledri akan tumbuh. Seperti seledri, ia membutuhkan musim tanam yang panjang dan sejuk, dengan paparan sinar matahari parsial. Tanaman ini tidak tahan beku, dan lebih menyukai tanah yang lembab dan kaya kalium. Ini juga membutuhkan pemupukan berkala, dalam bentuk kompos atau pupuk kandang, bersama dengan tanah yang dikeringkan dengan baik.

Biji-biji ini sangat mirip dengan biji jinten, sehingga mudah dikacaukan. Koki dapat menghindari mencampurnya dengan membiasakan diri dengan aroma kedua rempah, dan bentuknya yang sedikit berbeda. Selain itu, memberi label rempah-rempah dengan jelas selalu merupakan ide yang bagus. Label rempah-rempah harus mencantumkan tanggal pembelian rempah-rempah, sehingga juru masak tahu kapan bumbu itu tidak lagi enak.