Apa itu Biji Jojoba?

Biji jojoba berasal dari pohon yang sesuai Simmondsia chinenis, yang berasal dari Meksiko serta bagian barat daya Amerika Serikat. Bijinya sendiri tidak secara harfiah digunakan oleh konsumen, tetapi produk dari pohon jojoba diubah menjadi minyak yang digunakan dalam berbagai produk yang dijual bebas. Minyak biji jojoba paling sering digunakan dalam produk perawatan kulit, dan dianggap sebagai produk non-komedogenik alami. Produk rambut juga bisa mengandung ekstrak biji jojoba karena memiliki sifat melembapkan. Meskipun minyak jojoba umumnya dianggap sebagai produk yang aman, konsumen harus memperhatikan kemungkinan efek samping dan segera menghentikan penggunaannya jika hal ini terjadi.

Meksiko Barat Laut adalah rumah resmi pohon jojoba, dan ekstrak bijinya banyak digunakan oleh penduduk asli Amerika. Karena popularitas dan penggunaan minyak jojoba telah meningkat, pohon-pohon itu sekarang juga dibudidayakan di berbagai pertanian di Arizona dan California di Amerika Serikat. Tanaman jojoba memiliki kemampuan alami untuk tumbuh subur di gurun, yang membantu menghemat uang petani untuk air tambahan selama panen. Alasan utama mengapa tanaman ini ditanam adalah agar biji buahnya dapat diubah menjadi minyak untuk penggunaan komersial.

Karena biji jojoba diproses secara komersial menjadi minyak, konsumen umumnya tidak mencari buahnya kecuali mereka menanamnya sendiri. Budidaya pohon jojoba berhasil secara luas, sehingga produk yang mengandung ekstrak biji umumnya mudah ditemukan di toko obat dan supermarket. Setelah buah tanaman matang, bijinya dibuang dan ekstraknya diubah menjadi minyak. Minyak itu sendiri dapat dibeli dari toko kesehatan alami, tetapi sebagian besar konsumen membeli produk yang sudah mengandung ekstrak biji jojoba.

Produk perawatan kulit dan kosmetik adalah penggunaan paling umum dari ekstrak biji jojoba. Minyak mengandung bahan pelembab untuk membantu mencegah kekeringan kulit yang berlebihan, dan banyak digunakan dalam krim, losion, dan gel. Pada saat yang sama, biji jojoba bersifat non-komedogenik, sehingga tidak mungkin menyumbat pori-pori individu dengan kulit berjerawat. Minyak jojoba juga digunakan sebagai penghapus riasan yang lembut.

Penggunaan minyak jojoba juga meluas ke produk perawatan rambut karena sifat pelembabnya. Minyak rambut paling sering mengandung ekstrak biji jojoba, dan beberapa kondisioner juga dapat mengandung produk tersebut. Sampo pelembab dalam tertentu mungkin juga mengandung minyak jojoba, tetapi bahannya kurang umum dalam produk pembersih biasa.

Salah satu alasan mengapa ekstrak biji jojoba begitu populer adalah karena umumnya aman bagi sebagian besar konsumen. Namun, bahan kosmetik apapun membawa risiko efek samping, bahkan jika itu berasal dari tanaman. Konsumen harus segera menghentikan penggunaan minyak dan produk terkait jika mereka mengalami gatal-gatal, ruam, dan gatal-gatal.