Apa itu Big Crunch?

Big Crunch adalah peristiwa kosmologis hipotetis di mana seluruh alam semesta runtuh di bawah gravitasinya sendiri, berakhir dengan singularitas lubang hitam. The Big Crunch adalah skenario yang mungkin untuk nasib akhir alam semesta, bersama dengan yang lain seperti ekspansi tak terbatas (Big Rip atau Heat Death), dan Big Bounce, di mana alam semesta akan runtuh tetapi kemudian mengembang kembali. Banyak kosmolog menganggap Big Crunch sebagai hasil masa depan yang masuk akal bagi alam semesta hingga tahun 1998, ketika energi gelap, kekuatan misterius yang menyebabkan perluasan alam semesta berakselerasi, ditemukan, membuat ekspansi tak terbatas lebih mungkin terjadi.

Model yang berlaku untuk asal usul kosmos adalah teori Big Bang, yang menyatakan bahwa alam semesta saat ini terbentuk dalam ledakan raksasa 13.73 miliar tahun yang lalu. Setelah teori Big Bang menjadi mapan dan didukung oleh banyak bukti, para ilmuwan mulai berkata, “Kami memiliki model yang baik untuk awal alam semesta – bagaimana dengan akhirnya?” Relativitas umum, teori yang dirancang oleh Albert Einstein pada tahun 1916, memberi kosmolog alat matematika untuk memeriksa kemungkinan keadaan akhir alam semesta.

Variabel terpenting dalam pertanyaan tentang akhir alam semesta dan kemungkinan Brunch Besar adalah nilai Omega (Ω), yang didefinisikan sebagai kerapatan materi rata-rata alam semesta dibagi dengan nilai kritis kerapatan itu. Jika lebih besar dari 1, maka alam semesta tertutup, artinya geometri ruang dapat dibandingkan dengan permukaan bagian dalam bola. Jika lebih besar dari 1, seperti dalam, ruang diisi dengan materi yang cukup, maka Big Crunch akhirnya tak terelakkan. Jika kurang dari 1, maka alam semesta terbuka, dan akan mengembang tanpa batas. Pengamatan terbaru menunjukkan bahwa kurang dari 1, tetapi ini selalu bisa berubah dengan pengetahuan tambahan.

Ini adalah fakta yang diketahui bahwa alam semesta mengembang. Dalam skenario Big Crunch, ekspansi ini pada akhirnya akan berhenti, lalu berbalik, dengan galaksi-galaksi yang semakin dekat dan berdekatan. Setelah beberapa puluh miliar tahun, galaksi-galaksi pada akhirnya akan menjadi sangat dekat sehingga supergugus-gugus galaksi individu tidak lagi menjadi gugusan, dan sebaliknya akan menjadi galaksi-super. Pusat galaksi-galaksi ini akan menampung bintang-bintang masif, mirip dengan bintang-bintang Populasi I yang ada pada awal alam semesta.

Bintang-bintang ini akan sangat besar sehingga mereka akan meledak sendiri dalam waktu kurang dari satu juta tahun; umur khas bintang seperti Matahari lebih seperti 10 miliar tahun. Akhirnya, semua materi akan menjadi sangat padat sehingga semua kehidupan akan berhenti, dan segala sesuatu di alam semesta akan dikonsumsi oleh lubang hitam besar. Untungnya bagi keturunan kita, peristiwa seperti itu sekarang tampaknya tidak mungkin.