Bidang reseptif adalah area di mana sel dapat menerima informasi. Meskipun istilah ini masih paling sering digunakan berkaitan dengan indera penglihatan, ada bidang reseptif yang terkait dengan suara, penciuman, dan sentuhan juga. Bidang reseptif sel sensorik berbeda dari sel ke sel dan dari daerah ke daerah. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1906 setelah percobaan menggunakan cahaya dilakukan yang menunjukkan bidang reseptif berbagai neuron pada retina.
Istilah bidang reseptif paling sering digunakan ketika membahas indera penglihatan. Ukuran bidang reseptif sel-sel di retina diukur dalam derajat dan rentang, tergantung pada lokasi sel retina, dari sebagian kecil derajat sampai sekitar sepuluh derajat. Sel-sel di tepi retina memiliki bidang reseptif yang luas, sedangkan sel-sel menuju pusat retina hanya dapat mengumpulkan informasi dari area yang kecil. Hal ini menghasilkan kemampuan untuk fokus hanya pada area kecil di tengah bidang penglihatan, sementara mampu melihat pinggiran yang luas namun tidak fokus.
Bidang reseptif neuron somatosensori juga dapat diukur. Neuron ini terletak di kulit dan merespons rangsangan yang berbeda, termasuk suhu, rasa sakit, sentuhan, dan getaran. Daerah yang lebih sensitif, seperti ujung jari, memiliki bidang reseptif yang lebih kecil daripada daerah yang kurang sensitif. Neuron di ujung jari hanya akan merasakan rangsangan di wilayah kecil sekitar 0.2 inci (5 mm) di sekitarnya sebelum informasi diambil oleh neuron lain. Hal ini memungkinkan manusia untuk membedakan banyak informasi tentang suatu objek dari ujung jari.
Dalam hal pemrosesan pendengaran, bidang reseptif neuron tertentu diukur dengan kemampuannya untuk membedakan antara frekuensi suara yang berbeda. Lokasi sumber gelombang suara juga dapat berperan dalam bidang reseptif sistem pendengaran. Meskipun sedikit yang telah dipelajari berkaitan dengan bidang reseptif reseptor penciuman, ini juga memiliki bidang reseptif.