Apa itu Biaya Kaizen?

Kaizen costing adalah sistem pengurangan biaya yang diterapkan pada produk dalam produksi. Itu berasal dari kombinasi karakter Jepang ‘kai’ dan ‘zen’ yang masing-masing berarti ‘perubahan’ dan ‘baik’. Kata ‘Kaizen’ diterjemahkan menjadi ‘perbaikan berkelanjutan’ atau ‘perubahan menjadi lebih baik’ dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dengan membuat perubahan bertahap pada seluruh proses manufaktur. Beberapa strategi pengurangan biaya yang digunakan melibatkan pembuatan desain ulang yang lebih murah, menghilangkan pemborosan dan mengurangi biaya proses. Memastikan kontrol kualitas, menggunakan peralatan yang lebih efisien, memanfaatkan kemajuan teknologi baru dan menstandardisasi pekerjaan adalah elemen tambahan.

Untuk memahami penetapan biaya Kaizen, pertama-tama perlu memahami metodologi penetapan biaya standar. Pendekatan penetapan biaya standar tipikal bekerja dengan merancang produk terlebih dahulu, dan menghitung biaya dengan memperhitungkan bahan, tenaga kerja, dan overhead. Angka yang dihasilkan ditetapkan sebagai biaya produk. Biaya standar ditetapkan dan direvisi setiap tahun. Analisis penyimpangan biaya melibatkan pemeriksaan untuk melihat apakah perkiraan biaya yang diproyeksikan sesuai dengan angka akhir. Prosedur manufaktur diasumsikan statis.

Sebaliknya, penetapan biaya Kaizen didasarkan pada peningkatan proses manufaktur secara terus-menerus, dengan perubahan yang diterapkan sepanjang tahun. Target pengurangan biaya ditetapkan setiap bulan. Tujuannya di sini adalah untuk mengurangi perbedaan antara perkiraan keuntungan dan target keuntungan. Analisis deviasi biaya yang dilakukan di Kaizen costing menguji perbedaan antara target biaya Kaizen dan pengurangan biaya aktual yang dicapai. Ide dasarnya di sini adalah untuk membuat pengurangan biaya tambahan kecil secara terus-menerus dalam siklus hidup produk.

Karena tujuannya adalah untuk mengurangi biaya setiap bulan, setiap departemen di perusahaan berusaha untuk memperkenalkan perubahan operasional setiap hari. Pendekatan Kaizen menyerukan untuk menganalisis setiap bagian dari proses dan menghasilkan ide-ide tentang bagaimana mereka dapat lebih ditingkatkan. Penetapan biaya Kaizen memperhitungkan aspek-aspek seperti strategi penghematan waktu, efisiensi karyawan, dan pengurangan pemborosan sambil menggabungkan peralatan dan bahan yang lebih baik.

Dasar fundamental dari pendekatan Kaizen berpusat di sekitar pengakuan bahwa karyawan yang bekerja pada pekerjaan tertentu menyadari bagaimana tugas tertentu dapat sangat ditingkatkan. Mereka kemudian diberdayakan untuk melakukannya dalam sistem penetapan biaya Kaizen. Karyawan diperlakukan sebagai sumber berharga dari solusi yang layak, sebuah pendekatan yang sangat berbeda dari sistem biaya standar yang memandang karyawan sebagai pekerja dengan tingkat kinerja yang bervariasi.