Apa itu Berpikir Kritis?

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menerapkan penalaran dan logika pada ide, pendapat, dan situasi baru atau asing. Berpikir kritis melibatkan melihat hal-hal dengan cara berpikiran terbuka dan memeriksa ide atau konsep dari sudut sebanyak mungkin. Keterampilan penting ini memungkinkan orang untuk melihat melampaui pandangan mereka sendiri tentang dunia dan untuk lebih memahami pendapat orang lain. Ini sering digunakan dalam debat, untuk membentuk argumen yang lebih meyakinkan dan menyeluruh, dan dalam sains.

Pendekatan Berpikiran Terbuka

Kemampuan berpikir kritis sangat penting, karena menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru dalam pemecahan masalah. Menjadi “berpikiran terbuka” adalah bagian besar dari pemikiran kritis, memungkinkan seseorang untuk tidak hanya mencari semua kemungkinan jawaban atas suatu masalah, tetapi juga menerima jawaban yang berbeda dari yang diharapkan semula. Berpikir terbuka mengharuskan seseorang untuk tidak berasumsi bahwa caranya mendekati situasi selalu yang terbaik, atau bahkan benar. Seorang ilmuwan, misalnya, harus terbuka terhadap gagasan bahwa hasil eksperimen tidak akan seperti yang diharapkan; hasil seperti itu, meskipun menantang, sering kali mengarah pada penemuan yang luar biasa dan bermakna.

Pertimbangan Rasional

Aspek lain dari berpikir kritis adalah kemampuan untuk mendekati suatu masalah atau situasi secara rasional. Rasionalitas membutuhkan analisis semua informasi yang diketahui, dan membuat penilaian atau analisis berdasarkan fakta atau bukti, bukan opini atau emosi. Pendekatan penalaran yang jujur ​​mengharuskan seorang pemikir untuk mengakui tujuan, motif, dan emosi pribadi yang mungkin mewarnai pendapat atau proses berpikirnya. Pemikiran rasional melibatkan mengidentifikasi dan menghilangkan prasangka, sehingga seseorang dapat memiliki pendekatan yang segar dan objektif terhadap suatu masalah.

empati

Berpikir kritis sering bergantung pada kemampuan untuk melihat dunia dengan cara yang tidak berfokus pada diri sendiri. Berempati dengan seseorang biasanya melibatkan seorang pemikir yang mencoba menempatkan dirinya di tempat orang lain. Hal ini sering dilakukan oleh mahasiswa sejarah, misalnya, dalam upaya untuk melihat dunia seperti yang dimiliki seseorang saat hidup di peradaban kuno atau selama konflik kekerasan. Keterampilan komunikasi, kerja tim, dan kerja sama biasanya ditingkatkan melalui empati, yang membuatnya berharga di banyak bidang profesional.

Cara Menerapkannya

Berpikir kritis yang efektif sering kali dimulai dengan seorang pemikir yang menganalisis apa yang dia ketahui tentang suatu subjek, dengan upaya ekstra yang dilakukan untuk mengenali apa yang tidak dia ketahui tentang subjek tersebut. Ini membentuk basis pengetahuan awal untuk dipertimbangkan. Pemikir kemudian dapat melihat penelitian apa yang telah dilakukan pada subjek, dan mengidentifikasi apa yang dapat dia pelajari hanya dengan melihat pekerjaan tersebut. Pendekatan ini sering digunakan dalam sains, karena memungkinkan seorang ilmuwan untuk menentukan apa yang belum diketahui atau dipahami orang, dan kemudian mencari cara untuk menemukan informasi ini melalui eksperimen.

Ketika seseorang menerapkan pendekatan ini untuk hidupnya sendiri, dia sering lebih menekankan pada menemukan prasangka dan praduga yang dia pegang. Hal ini memungkinkan pemikir berusaha untuk menghilangkan atau menghindari pendapat ini, untuk sampai pada pandangan yang lebih jujur ​​​​atau objektif tentang suatu masalah. Seseorang yang berjuang dengan rasa takut akan ketinggian, misalnya, mungkin berusaha untuk menentukan penyebab ketakutan ini dengan cara yang rasional. Dengan melakukan itu, dia mungkin lebih mampu mengatasi akar masalahnya secara langsung dan menghindari respons emosional yang dapat mencegah perbaikan diri.
Penggunaan umum
Berpikir kritis digunakan dalam banyak situasi. Siswa sering menggunakannya untuk mengevaluasi plot sebuah buku atau motif karakter di kelas sastra. Anggota tim debat sering berpikir kritis tentang suatu subjek untuk membentuk argumen yang kuat dan mengantisipasi poin yang mungkin dibuat pesaing mereka. Diet menggunakan akal sehat, di mana fokusnya adalah pada bagaimana berat badan bertambah dan hilang melalui kalori dan olahraga, dapat mengharuskan pelaku diet untuk berpikir kritis tentang gaya hidupnya. Banyak orang menggunakan keterbukaan pikiran dan empati dalam kehidupan profesional mereka, memungkinkan mereka untuk bekerja lebih baik dengan orang lain dan menyelesaikan tugas dengan lebih efektif.

Mengajarkan Keterampilan Ini
Sistem sekolah di AS biasanya mengajarkan pemikiran kritis dari sekolah dasar hingga kursus tingkat perguruan tinggi. Guru mendorong siswa untuk belajar melalui tugas menulis dan pemecahan masalah. Misalnya, siswa yang lebih muda mungkin ditanya bagaimana kehidupan mereka akan berbeda jika mereka lahir di negara lain atau dalam periode waktu yang berbeda. Tugas seperti itu mendorong siswa untuk melepaskan apa yang mereka ketahui tentang dunia di sekitar mereka, untuk lebih mempertimbangkan perspektif lain dan menerapkan ide-ide baru dalam kehidupan mereka sendiri.