Bensin penerbangan adalah bahan bakar oktan tinggi yang digunakan untuk menjalankan mesin presisi seperti yang ditemukan di pesawat terbang, mobil balap elit, dan beberapa kapal. Dengan peringkat oktan 100, versus peringkat antara 95 dan 98 untuk kendaraan mobil sehari-hari, ini biasa disebut avgas. Bahan bakar ini juga memiliki volatilitas yang lebih rendah, artinya dapat menahan suhu yang lebih tinggi sebelum dinyalakan dan dapat berjalan lebih lancar daripada bensin otomotif, yang penting untuk penggunaan di dataran tinggi. Di kalangan penerbangan, avgas digunakan untuk menggambarkan bensin penerbangan dan mogas digunakan untuk bensin motor atau mobil.
Dikembangkan pada tahun 1940-an, bensin penerbangan digunakan untuk tujuan komersial dan militer. Selama Perang Dunia II, itu digunakan dalam pesawat tempur Spitfire dan Hurricane, Nyamuk, dan pembom Lancaster. Menariknya, campuran yang digunakan saat ini sangat mirip dengan yang dikembangkan untuk upaya perang.
Avgas sekarang tersedia dalam berbagai tingkatan tergantung pada konsentrasi timbal dari bahan bakar. Penambahan timbal, dalam bentuk Tetra-etil-timbal (TEL), telah digunakan untuk meningkatkan peringkat oktan yang lebih tinggi. Sekarang diketahui beracun, TEL telah dihapus untuk penggunaan mobil dan digunakan dengan hemat untuk meningkatkan pembacaan oktan untuk pesawat terbang.
Nilai yang berbeda dari avgas biasanya diidentifikasi dengan dua angka. Kedua angka ini membentuk Motor Octane Number (MON) untuk bahan bakar. Angka pertama menunjukkan nilai oktan bahan bakar saat diuji menggunakan pengaturan penerbangan ramping, atau bila tidak cukup bahan bakar yang ditambahkan ke campuran bahan bakar-udara. Angka kedua memberikan pembacaan oktan untuk pengaturan kaya penerbangan, atau ketika terlalu banyak bahan bakar ditemukan dalam campuran bahan bakar-udara. Pengaturan ini mencoba untuk mensimulasikan kondisi yang mungkin terjadi selama penerbangan.
Pewarna unik digunakan untuk mengidentifikasi kadar yang berbeda dari bensin penerbangan. Populer di akhir abad ke-20, 80/87 diwarnai merah. Karena kandungan timbalnya yang tinggi, itu telah dihapus dan tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas. Pewarna hijau digunakan untuk bensin penerbangan 100/130, yang memiliki pembacaan oktan yang jauh lebih tinggi. Bensin penerbangan yang paling umum digunakan dikenal sebagai seratus timbal rendah (100LL), yang diwarnai biru dan sesuai dengan pedoman ketat untuk aditif timbal.
Pengguna bensin penerbangan terbesar adalah Amerika Utara, Australia, Brasil, dan Afrika. Kenaikan harga bensin penerbangan yang konsisten telah mendorong penyelidikan untuk mengubah industri penerbangan menggunakan bahan bakar diesel biasa. Proses penyulingan yang relatif murah, biaya lebih rendah, dan kemiripan dengan avgas menjadikannya alternatif yang diinginkan.