Apa itu Benang Bambu?

Benang bambu adalah jenis benang yang terbuat dari serat bambu yang merupakan jenis rumput berkayu. Untuk membuat benang bambu, batang tanaman bambu harus diurai agar serat selulosanya bisa diekstraksi. Benang yang terbuat dari bambu murni cenderung memiliki tekstur yang lembut dan halus, kilau yang halus, dan jumlah drape yang baik. Mereka juga biasanya populer di kalangan seniman serat yang peduli dengan keberlanjutan sumber serat, karena bambu adalah sumber daya yang mudah diperbarui. Benang bambu biasanya tersedia di toko kerajinan dalam berbagai warna dan berat benang, atau ketebalan untaian.

Ada dua proses umum untuk membuat benang bambu dari batang bambu, keduanya dikembangkan di Cina, di mana tanaman besar bambu dibudidayakan untuk berbagai kegunaan. Salah satu proses ini melibatkan penghancuran batang bambu secara fisik dan kemudian membiarkan enzim alami melanjutkan proses penghancuran tanaman. Serat selulosa kemudian disisir keluar dari tangkai dalam proses yang mirip dengan ekstraksi serat rami dari tanaman rami. Proses kedua menghasilkan benang yang lebih mirip dengan rayon, dan melibatkan aplikasi bahan kimia seperti alkali dan karbon disulfida, sejenis pelarut kimia. Setelah batang bambu dipecah oleh rendaman kimia ini, serat selulosa secara mekanis diekstrusi darinya menggunakan pemintal.

Benang bambu mirip dengan sutra dalam kilau dan kelembutan, tetapi umumnya harganya lebih murah, menjadikannya alternatif yang lebih murah daripada benang yang terbuat dari sutra. Ini juga bernapas seperti kapas dan secara alami sejuk saat disentuh, menjadikan benang bambu pilihan yang baik untuk membuat pakaian yang dimaksudkan untuk pakaian cuaca hangat. Bambu juga memiliki sifat antibakteri dan antimikroba, meskipun sifat ini tidak ada pada benang bambu yang telah diolah dengan bahan kimia.

Tanaman bambu adalah sumber daya terbarukan, membuat benang bambu menjadi pilihan populer di kalangan seniman serat yang peduli dengan masalah keberlanjutan. Batang bambu adalah tanaman keras yang biasanya bertahan selama proses pemanenan. Alih-alih menanam tanaman bambu baru setelah setiap panen, pembudidaya hanya perlu menunggu bambu tumbuh kembali. Bambu tumbuh relatif cepat, dengan batang mencapai ketinggian penuh 60 hingga 75 kaki (18 hingga 23 meter) hanya dalam waktu setahun. Sifat ramah lingkungan lainnya dari benang bambu adalah dapat terurai secara hayati selama benang tersebut belum dicampur dengan akrilik atau serat sintetis lainnya.