Apa itu Belut Jepang?

Belut Jepang atau Anguilla japonica adalah ikan yang ditemukan di sekitar Cina, Vietnam, Jepang, dan Filipina. Ikan ini bernilai komersial, terutama di Jepang, di mana mereka dikenal sebagai unagi dan merupakan kelezatan yang sangat berharga. Beberapa perikanan menghasilkan belut Jepang dan mereka juga dibesarkan di penangkaran untuk memenuhi permintaan. Jumlah keseluruhan menurun dan beberapa peneliti telah menyarankan bahwa mungkin ada beberapa alasan untuk penurunan jumlah ini.

Seperti belut lainnya, belut Jepang bertelur di laut. Tempat pemijahan sidat Jepang telah ditentukan di daerah yang sangat kecil di Pasifik. Arus laut membawa belut dalam bentuk larva dan memungkinkan mereka mencapai garis pantai sehingga mereka dapat melakukan perjalanan ke daratan untuk dewasa. Setelah beberapa tahun di air tawar, belut menjadi dewasa dan dapat melakukan perjalanan kembali ke tempat pemijahan untuk bereproduksi.

Tempat pemijahan diyakini kecil karena terbatasnya jumlah arus yang tersedia. Belut dewasa harus dapat bertelur di daerah dengan arus laut yang akan membawa larva belut Jepang ke arah yang benar dan sangat sedikit tempat di perairan terbuka yang menawarkan campuran arus laut yang tepat. Ini mungkin salah satu alasan mengapa populasi sidat menurun, terutama karena beberapa peneliti percaya bahwa perubahan salinitas di lautan dapat membingungkan sidat Jepang dan mengarahkan mereka untuk bertelur di lokasi yang salah.

Belut memakan krustasea yang mereka temukan di dasar laut, bersama dengan serangga dan ikan bertulang. Beberapa belut Jepang akan menghabiskan sebagian besar waktunya di air asin, sementara yang lain lebih suka air tawar, dan mereka adalah ikan yang sangat mudah beradaptasi yang mampu menghadapi lingkungan yang memiliki tingkat salinitas yang bervariasi.

Operasi budidaya budidaya sidat Jepang mengandalkan larva perangkap atau yang disebut “glass eel”, sidat yang belum dewasa bersiap untuk pindah ke air tawar, karena pembudidaya ikan belum dapat membiakkan sidat di penangkaran. Beberapa ilmuwan khawatir bahwa budidaya dapat berbahaya bagi populasi belut, karena ikan ditangkap sebelum mereka memiliki kesempatan untuk berkembang biak dan menghasilkan lebih banyak belut. Ini, dikombinasikan dengan pemanenan belut dewasa untuk pasar komersial, mungkin menjadi alasan lain penurunan populasi belut.

Di Jepang, unagi adalah hidangan populer, terutama selama bulan-bulan musim panas. Belut dapat disiapkan dan disajikan dalam berbagai cara di restoran dan di rumah. Belut Jepang diyakini memberikan vitalitas dan kekuatan pada orang yang mengkonsumsinya dan merupakan salah satu keluarga makanan yang orang dapat makan untuk mengobati keluhan medis tertentu.