Apa itu Belut Gulper?

Belut gulper adalah ordo ikan bersirip pari dan sebenarnya bukan belut. Ikan laut dalam, spesies dari keluarga belut gulper diketahui hidup 9,000 kaki (2,743 meter) di bawah permukaan laut. Ada beberapa spesies dalam famili belut gulper yang memiliki nama ilmiah saccopharyngiformes, namun yang paling terkenal adalah belut pelican mulut payung. Karena terutama hidup jauh di dasar laut, ia jarang terlihat oleh manusia. Yang jarang ditemui biasanya saat tidak sengaja tersangkut jaring ikan. Ini telah ditemukan di lautan di seluruh dunia.

Gulper memiliki tubuh panjang dan ramping yang dapat tumbuh hingga 6 kaki (1.8 meter) panjangnya. Yang lebih menonjol dari ekornya yang panjang adalah mulutnya yang raksasa yang seringkali lebih besar dari ikan lainnya itu sendiri. Itu menyerupai mulut pelikan, membuat banyak orang menyebut ikan itu belut pelikan.

Mulut ikan berengsel longgar sehingga dapat membuka sangat lebar, hampir seperti mulut ular atau jaring. Belut gulper dapat menggunakan mulut raksasa ini untuk menangkap mangsa yang jauh lebih besar dari dirinya. Karena hidup di laut dalam, mangsanya bisa langka, sehingga telah mengembangkan pola makan yang beragam. Dipercayai bahwa belut terutama memakan krustasea kecil, ikan, dan cumi. Meskipun penampilannya menakutkan, mulut ikan bersirip pari ini sangat lemah. Ia harus menelan mangsanya secara utuh. Perut ikan dapat tumbuh dengan cepat untuk menampung makanan besar.

Seperti banyak jenis belut dan ikan lain yang hidup jauh di dasar laut, belut gulper bersifat bioluminescent. Ekor ikan memancarkan cahaya merah terang yang digunakan seperti umpan untuk menarik mangsanya. Sisa ikan berwarna hitam gelap, membantu menyembunyikan diri dari pemangsa laut dalam seperti ikan lanset. Kurangnya cahaya di laut dalam telah membuat matanya hampir tidak berguna. Beberapa penelitian percaya bahwa mata kecil seperti manik-manik pada ikan sebagian besar digunakan untuk mendeteksi perubahan halus dalam cahaya yang dapat dideteksi sebagai gerakan.

Karena habitatnya yang dalam, sangat sedikit yang diketahui tentang populasi atau kebiasaan berkembang biak belut gulper. Beberapa ilmuwan diperkirakan bahwa jantan dari spesies tersebut, dengan organ penciumannya yang besar, memiliki indera penciuman yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk mengendus calon pasangannya. Setelah berkembang biak, jantan dari spesies tersebut kemungkinan besar akan mati.