Apa itu Bekas Luka Keloid?

Bekas luka keloid, juga dikenal sebagai keloid, adalah bekas luka yang tumbuh di luar kendali, tumbuh besar dan menonjol melampaui batas luka aslinya. Keloid dapat muncul pada setiap tahap selama penyembuhan luka, dan alasan mengapa mereka terbentuk tidak sepenuhnya dipahami. Mengobati keloid bisa jadi sulit, karena cenderung kambuh. Juga sulit untuk mencegah bekas luka keloid, dengan bekas luka seperti itu terjadi pada luka yang dirawat dengan sempurna bersama dengan luka yang menerima perawatan atau pengabaian yang acuh tak acuh.

Bekas luka ini terlihat sangat mirip dengan bekas luka hipertrofik, bekas luka yang menjadi menonjol dan menebal. Perbedaan utama antara kedua jenis bekas luka yang tumbuh berlebihan adalah bahwa bekas luka keloid melampaui luka aslinya, sedangkan bekas luka hipertrofik akan menyebar ke tepi luka dan tidak lebih jauh. Bekas luka keloid bisa bertekstur kenyal hingga berserat, dan berwarna putih hingga kemerahan, tergantung di mana letaknya dan jenis kolagen yang ada di jaringan parut.

Keloid dapat tumbuh dengan cepat atau lambat, dan mereka dapat muncul di mana saja di tubuh, pada orang dari segala usia, dan terkait dengan luka apa pun, dari jerawat tua hingga tempat operasi. Keloid bisa gatal atau menyengat dengan rasa sakit yang tajam, tergantung pada pasiennya, dan mereka dapat membatasi kebebasan bergerak jika tumbuh sangat besar. Bekas luka keloid umumnya diperlakukan sebagai jinak, karena tidak akan menyebabkan cedera atau kerusakan lebih lanjut, tetapi orang sering ingin menghilangkannya karena tidak enak dilihat, menyakitkan, atau menjengkelkan.

Operasi sederhana untuk bekas luka keloid seringkali tidak efektif karena pertumbuhan berlebih akan kembali. Operasi laser, cryotherapy, dan radiasi terkadang berhasil. Kompresi dasar dengan perban di lokasi luka juga dapat membantu mengecilkan keloid. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter saat mencoba menghilangkan bekas luka keloid, karena bekas luka dapat terinfeksi, yang dapat menyebabkan komplikasi bagi pasien.

Bekas luka ini mungkin terbentuk ketika kulit memperbaiki dirinya sendiri setelah cedera dan pembelahan sel yang salah, mendorong pertumbuhan kolagen yang tidak terkendali dan perkembangan keloid. Tidak ada cara untuk mencegah hal ini terjadi, meskipun perawatan luka yang tepat umumnya merupakan ide yang baik. Menjaga tempat luka tetap bersih dan kering akan mengurangi risiko infeksi, dan dapat mengurangi risiko jaringan parut keloid. Perban kompresi juga dapat membantu, dan mungkin direkomendasikan setelah ahli bedah melakukan prosedur yang meninggalkan luka besar.