Apa itu Beam Buckling?

Banyak bangunan saat ini dibangun menggunakan balok baja dan bahan modern lainnya. Prosedur ini kontras dengan konstruksi kayu yang terlihat di gedung-gedung tua, seperti gereja dan lumbung. Penting untuk dicatat bahwa istilah “konstruksi balok” dapat mengacu pada kayu atau baja. Namun, di sini istilah tersebut mengacu pada balok baja, dan tekuk balok adalah distorsi bentuk yang terjadi ketika beban pada balok lebih besar dari yang direncanakan untuk dipikul oleh balok.

Balok baja dapat menopang beban yang jauh lebih berat daripada balok kayu dengan ukuran yang sama, membuat baja menjadi pilihan yang semakin populer dalam desain bangunan.
Jumlah berat balok tertentu dapat menahan dikenal sebagai beban balok. Ketika balok apa pun, kayu atau baja, dibebani dengan berat lebih dari yang dapat ditanganinya, kegagalan terjadi. Kegagalan ini dikenal sebagai beam buckling. Untungnya, teknik struktural dapat digunakan untuk menentukan batas balok bantalan beban dan merancang proyek untuk mencegah kegagalan.

Insinyur menggunakan rumus matematika, atau persamaan balok, untuk menentukan berapa banyak berat yang dapat ditahan oleh balok tertentu. Pada dasarnya, persamaan ini membantu menentukan berapa berat balok yang dapat ditahan dan seberapa jauh balok dapat melentur atau menekuk sebelum terjadi tekuk balok. Ketika balok dikenai beban, ada sejumlah distorsi yang diperbolehkan. Melebihi jumlah yang diizinkan akan menyebabkan balok melengkung atau gagal.

Sementara balok kayu akan pecah begitu saja, balok baja terdistorsi melampaui titik di mana mereka dapat melentur kembali ke bentuk semula, yang juga dikenal sebagai tekuk balok. Ketika balok melengkung, mereka kehilangan semua integritas struktural, mungkin menyebabkan keruntuhan struktural. Misalnya, atap baja dirancang untuk menahan berat tertentu. Ketika badai salju yang parah memberikan beban lebih dari yang dapat ditangani oleh desain, tekuk balok terjadi. Balok yang melentur di bawah beban dapat kembali ke bentuk normalnya ketika beban dihilangkan, tetapi balok yang telah ditekuk tidak.

Struktur balok baja sering dirancang dengan margin keamanan yang kecil untuk mengurangi risiko kegagalan. Misalnya, atap baja memiliki banyak balok yang menopangnya, dan jika satu balok gagal, persyaratan pada balok di sekitarnya meningkat dengan tepat. Jika prinsip ini tidak diterapkan, seluruh struktur bisa gagal karena satu balok tekuk — mirip dengan rumah kartu.

Balok tersedia dalam berbagai ukuran untuk mengakomodasi proyek yang berbeda, dan dipilih berdasarkan nilai bebannya. Ketika beban struktural diterapkan pada balok, balok akan sedikit lentur atau bengkok sampai beban dihilangkan. Jika beban berlebihan diterapkan, balok melampaui titik lentur, tekuk, dan semua integritas hilang. Ini menekankan mengapa rekayasa struktural sangat penting.