Bayonne ham adalah sejenis ham mentah khusus yang diproduksi di dan sekitar Bayonne, Prancis, sebuah kota pelabuhan yang terletak di jantung negara Basque. Ham ini sangat mirip dengan prosciutto, daging yang diawetkan dari Italia yang sudah dikenal banyak orang. Tukang daging dan toko khusus yang menjual makanan impor Prancis dan Spanyol kemungkinan besar memiliki ham Bayonne, dan juga dapat dipesan langsung melalui beberapa produsen dan importir, bersama dengan makanan tradisional daerah lainnya.
Ham ini pertama kali diawetkan dengan garam laut yang diproduksi secara lokal, dan kemudian dikeringkan dengan hati-hati selama setidaknya tujuh bulan. Setelah ham diawetkan dan dikeringkan, ham dapat dikemas untuk dijual. Selama disimpan dalam kondisi sejuk dan kering, ham Bayonne dapat bertahan hingga satu tahun, dan terkadang bahkan lebih lama. Di dalam dan di sekitar Bayonne, tukang daging sering kali menggantung ham dan memotong porsinya sesuai permintaan pelanggan. Disajikan dalam irisan tipis yang dapat digunakan dalam berbagai macam hidangan, mulai dari salad hingga semur.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa orang telah memproduksi ham di Bayonne setidaknya sejak abad ke-12, dan praktiknya mungkin lebih tua. Seperti banyak makanan yang diawetkan dan diawetkan, ham Bayonne pada awalnya dikembangkan hanya untuk alasan praktis: jika tidak diawetkan, daging akan cepat rusak. Seiring waktu, juru masak mengubah kreasi menjadi bentuk seni, dan pada pertengahan abad ke-14, pameran tahunan dan kompetisi merayakan ham diadakan di Bayonne.
Pada 1990-an, ham Bayonne menerima perlindungan khusus dari Uni Eropa, bersama dengan banyak spesialisasi regional lainnya. Berdasarkan undang-undang, hanya ham yang diproduksi di wilayah tertentu, dengan bahan tertentu, dan dengan cara yang sangat khusus yang dapat disebut ham Bayonne. Langkah ini dirancang untuk melindungi warisan ham Bayonne, dan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dengan menetapkan standar yang jelas yang akan meyakinkan orang bahwa mereka memakan artikel asli.
Garam yang digunakan dalam produksi ham Bayonne diproduksi secara lokal, dan banyak ham juga digosok dengan paprika merah lokal selama proses pengeringan udara. Sebagian besar ham Bayonne juga diolesi dengan pasta lemak babi dan tepung agar tetap lembab selama musim semi dan musim panas yang lebih hangat dan kering. Ketika ditangani dan diawetkan dengan baik, ham Bayonne berwarna merah tua, dengan rasa yang sangat lembut dan ringan yang hanya memiliki sedikit rasa asin.