Istilah bath gin sering memunculkan citra glamor gadis flapper, speakeasy dan Roaring Twenties. Kenyataannya, itu adalah hasil akhir dari alkohol dan perasa biji-bijian yang murah, seperti buah juniper, yang dibiarkan terendam dalam bak selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Karena Amandemen ke-18 secara khusus melarang penjualan atau pembuatan alkohol sulingan, banyak produsen terpaksa menggunakan alkohol yang didenaturasi, yang mungkin atau mungkin belum diproses secara menyeluruh. Sejumlah pengunjung pesta meninggal selama tahun 1920-an setelah meminum minuman keras yang terkontaminasi.
Gin tradisional bukanlah penyulingan alkohol biji-bijian dan buah juniper, melainkan seduhan di antara keduanya. Minuman keras ini tidak dianggap sangat dapat diminum sendiri, karena cenderung sangat kering, sehingga sering dicampur dengan air tonik, vermouth, atau jus buah untuk membuatnya lebih enak. Pembuat gin bak mandi memahami betapa tidak dapat diminumnya produk mereka, jadi para bartender di klub rahasia yang disebut speakeasies didorong untuk membuat resep koktail mereka sendiri. Banyak resep yang dirancang untuk menutupi rasa yang tidak enak masih ada sampai sekarang.
Bathtub gin biasanya dibuat di bak mandi yang sebenarnya atau wadah besar lainnya yang disembunyikan di rumah pembuat minuman keras. Alkohol itu dibeli dari pembuat minuman keras lain atau dari pemasok medis yang sah. Proses untuk mengubah alkohol kayu atau alkohol yang didenaturasi menjadi bentuk yang dapat diminum tidak selalu dapat diandalkan, sehingga beberapa batch gin benar-benar beracun. Konsumsi alkohol kayu sering menyebabkan kebutaan atau bahkan kematian. Minuman keras itu nantinya akan dibotolkan dan dijual kepada individu atau klub malam gelap dan speakeasies.
Bentuk alkohol ini menurun tajam di Amerika Serikat setelah Amandemen ke-18 dicabut pada tahun 1933. Masing-masing negara bagian masih dapat membuat penjualan alkohol ilegal, tetapi tidak ada lagi larangan nasional. Hari-hari gin bak mandi, gangster, dan klub jazz terlarang hampir berakhir, tetapi ketika hari-hari Larangan berlalu, Depresi Besar ekonomi selama awal 1930-an dimulai.