Apa itu Basis Data Temporal?

Basis data temporal seperti basis data standar, dengan satu pengecualian besar: ia memahami dan mencatat waktu yang berlalu. Misalnya, jika seseorang bekerja di sebuah perusahaan dari 2011 hingga 2020, basis data temporal akan dapat menyimpan kedua tanggal seperti saat waktu dimulai, dan saat berakhir. Database standar hanya dapat menunjukkan bahwa karyawan tersebut dipekerjakan, dan informasi karyawannya harus dihapus ketika karyawan tersebut meninggalkan perusahaan, karena database standar hanya memahami saat ini. Standar ini dibuat pada tahun 1993, dan diimplementasikan pada tahun 1994. Semua basis data temporal menyertakan waktu valid dan bilangan bulat waktu transaksi yang menunjukkan kapan waktu terjadi dalam kehidupan nyata, dan kapan basis data dimodifikasi untuk menerima perubahan.

Database, dalam format awalnya, hanya dibuat untuk menyimpan string teks dan angka, dan mereka tidak mengenali perjalanan waktu. Ini menciptakan beberapa masalah, yang paling jelas adalah bahwa peristiwa berbasis waktu tidak dapat dilacak dari awal hingga akhir, tetapi hanya dengan keadaan peristiwa saat ini. Masalah lain yang muncul dari ini adalah bahwa jika kunci utama, atau nama baris, dikaitkan dengan tanggal, maka kunci utama itu dapat digunakan berulang kali, membuat data yang berlebihan.

Untuk mengatasi masalah ini, komunitas database dipanggil untuk membuat variabel temporal yang dapat diintegrasikan ke dalam format database. Basis data temporal dibuat pada tahun 1993 dan diimplementasikan pada tahun 1994. Dengan perubahan ini, basis data dapat melacak kapan suatu peristiwa dimulai dan kapan berakhir, yang antara lain membantu banyak bisnis, kantor pemerintah, dan sekolah.

Dua variabel berbeda ditambahkan ke dalam skema basis data temporal: waktu valid dan waktu transaksi. Waktu valid adalah saat data yang dimasukkan terjadi di kehidupan nyata. Misalnya, jika seseorang mengubah alamatnya, waktu yang valid adalah saat terjadi perubahan alamat. Waktu transaksi adalah saat database mencatat peristiwa, yang bisa beberapa jam atau hari kemudian. Waktu transaksi terus diperbarui sehingga administrator basis data dapat memeriksa untuk melihat bagaimana data terkini.

Sebagai hasil dari penggunaan dua variabel untuk mengukur waktu, ada tiga tipe database temporal yang berbeda. Database historis memprioritaskan waktu yang valid, dan database rollback melakukan kebalikannya dengan memprioritaskan waktu transaksi. Sebagian besar basis data temporal modern adalah basis data bi-temporal, atau basis data yang menggunakan waktu transaksi yang valid dan sama. Pembuatan basis data temporal berarti administrator dapat menggunakan berbagai pertanyaan waktu untuk memastikan informasi sensitif waktu dengan benar.