Apa itu Barometer Kelautan?

Barometer laut adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer dan memprediksi sistem cuaca di laut. Secara tradisional, barometer laut dibuat dari merkuri. Merkuri naik atau turun sehubungan dengan tekanan udara dan suhu, dan ketika terkandung dalam ruang barometrik, dapat secara akurat memprediksi perubahan cuaca dan badai yang akan datang. Sementara barometer merkuri tetap populer, mereka semakin digantikan oleh barometer berbasis tembaga dan barometer digital. Jenis barometer ini memiliki tujuan prediksi cuaca yang sama dengan barometer merkuri tradisional, tetapi berusaha untuk memenuhi tujuan tersebut melalui penggunaan teknologi yang lebih baru.

Barometer bekerja dengan mengukur tekanan udara di sekitarnya. Barometer pertama adalah tabung kaca sederhana yang berisi air raksa, sebuah elemen yang diketahui sensitif terhadap perubahan tekanan dan suhu. Merkuri naik dan turun di dalam tabung dengan perubahan tekanan udara. Ketika tekanan udara tinggi, ia menekan merkuri di luar tabung, dan merkuri di dalam tabung naik; ketika tekanan rendah, merkuri jatuh. Para ilmuwan belajar untuk membedakan apa yang naik dan turun di luar ambang batas tertentu yang dimaksudkan dalam hal perubahan cuaca. Perubahan cuaca sangat erat kaitannya dengan perubahan tekanan udara.

Prediksi cuaca yang akurat sangat penting bagi para pelaut dan pelaut kapal dagang di zaman kuno. Mengetahui bahwa badai akan datang dapat memungkinkan kru untuk mengubah arah, atau menutup palka sebelum dikejutkan dengan laut berombak, angin kencang, dan ombak tinggi. Namun, membawa tabung kaca berisi air raksa di atas kapal bukanlah hal yang paling aman untuk dilakukan. Tabungnya rapuh, lautnya sering kali bergelombang, dan merkuri yang lepas dapat memiliki efek kesehatan yang sangat negatif. Barometer kelautan dikembangkan secara komersial untuk memberikan pelaut cara yang nyaman dan portabel untuk memprediksi perubahan atmosfer di laut.

Barometer laut biasanya bekerja bersama indikator cuaca laut lainnya, termasuk termometer laut dan anemometer laut. Termometer laut mengukur suhu air, yang dapat memperingatkan kapten tentang banyak hal, mulai dari datangnya badai hingga mendekati perairan dangkal. Sebuah anemometer laut mengukur kecepatan dan arah angin.

Barometer laut tradisional adalah tabung kaca kecil, mengingatkan pada termometer, terbungkus dalam kotak pelindung yang lebih besar. Barometer ini dikalibrasi untuk menyelaraskan dengan pembacaan tertentu yang naik ke sisi permukaan kotak. Pembacaan biasanya menunjukkan satuan tekanan, serta terjemahan bahasa sederhananya: “cukup”, “hujan”, “badai”, dan sejenisnya. Mereka dirancang untuk dipasang, biasanya di dinding ruang navigasi kapal.

Seiring kemajuan teknologi, begitu pula teknologi barometrik. Meskipun barometer merkuri sering dianggap sebagai yang paling akurat, model lain telah mengikuti. Salah satu alternatif barometer laut merkuri yang umum adalah barometer berbasis paduan tembaga yang dikenal sebagai barometer aneroid.
Sebuah barometer aneroid terdiri dari sel logam kecil dengan pegas. Sel ini dikelilingi oleh paduan logam tembaga dan berilium. Saat tekanan udara di luar sel berubah, pegas di dalam sel mengembang dan berkontraksi, dan gerakan ini juga menyebabkan dial pada muka barometer bergerak. Barometer aneroid sering memiliki wajah yang menyerupai jam, dengan satu dial yang menunjukkan pengukuran dan kondisi cuaca yang berbeda. Barometer aneroid menjadi alternatif merkuri yang populer untuk penggunaan di laut, serta untuk digunakan di rumah.

Abad ke-20 melihat perkembangan barometer lain dengan diperkenalkannya barometer laut digital, atau elektronik. Barometer digital bekerja dengan menerjemahkan pembacaan elektronik tekanan udara dan perubahan suhu ke dalam prediksi cuaca. Sebagian besar barometer digital memperhitungkan kelembapan, tekanan udara, suhu, dan kecepatan angin saat menghasilkan pembacaan. Beberapa barometer digital menyaingi keakuratan barometer air raksa. Mayoritas kapten kapal modern mengandalkan sejumlah teknologi digital untuk mengantisipasi perubahan cuaca di laut, dan barometer kelautan digital biasanya merupakan salah satu alat yang disukai. Barometer laut merkuri masih digunakan, tetapi jauh lebih jarang daripada sebelumnya, dan pada 2010, jarang diproduksi baru.