Apa itu Barang Pengganti?

Dalam ilmu ekonomi, barang pengganti adalah barang yang akan dibeli konsumen sebagai pengganti produk lain. Permintaan substitusi berasal dari kelangkaan barang-barang pilihan atau kenaikan harga barang-barang pilihan. Contoh barang pengganti adalah daging hamburger, bukan tulang rusuk utama. Biaya yang terakhir akan sering mendorong permintaan untuk yang pertama. Dalam hal kelangkaan, panas listrik dapat menggantikan panas gas. Gas alam sering kurang umum di daerah tertentu, membuat konsumen lebih cenderung untuk membeli panas listrik sebagai pengganti.

Substitusi satu barang dengan barang lain biasanya didorong oleh harga. Ketika pendapatan konsumen turun, semakin sedikit pendapatan yang tersedia, memaksa konsumen untuk mencari barang yang lebih murah. Skenario ini sering didorong oleh kekuatan eksternal yang tidak dapat diatasi oleh konsumen. Masalah lain yang mempengaruhi harga barang dan jasa adalah inflasi. Selama masa inflasi, terlalu banyak dolar mengejar terlalu sedikit barang. Hal ini meningkatkan harga produk yang disukai, menyebabkan konsumen mencari pengganti yang lebih murah.

Dalam kasus barang langka, konsumen memiliki kendali yang lebih besar atas faktor ini. Ketika barang-barang pilihan menjadi tidak tersedia, konsumen dapat mulai segera mencari barang pengganti. Konsumen dapat mulai mencari sumber alternatif dari barang yang disukai atau pindah ke area di mana barang tersebut tersedia. Lingkungan saat ini memungkinkan konsumen untuk mencari barang yang dijual dari pemasok luar negeri untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang pilihan, membuat permintaan barang substitusi lebih rendah daripada ekonomi domestik dengan sedikit barang impor.

Teori ekonomi konsumen mendefinisikan barang pengganti sebagai barang sempurna atau tidak sempurna. Dengan substitusi sempurna, konsumen hanya akan membeli produk yang sifatnya sangat mirip dengan produk lain dengan sedikit pemesanan. Contoh klasik adalah minuman soda berkarbonasi. Jika Merek A adalah barang pilihan yang menjadi terlalu mahal atau tidak tersedia, konsumen kemungkinan besar akan beralih ke Merek B dengan sedikit pemikiran. Oleh karena itu, barang-barang tersebut dipandang sebagai barang substitusi yang sempurna.

Barang pengganti yang tidak sempurna adalah barang yang tidak menggantikan barang yang disukai, meskipun harganya lebih rendah atau produk lebih banyak tersedia. Contoh klasik di sini adalah hot dog dan roti hamburger. Meskipun konsumen secara teoritis dapat membuat roti hamburger bekerja untuk hot dog, itu bukan barang pengganti yang sempurna. Oleh karena itu, konsumen cenderung tidak membeli lebih banyak roti hamburger ketika pasokan roti hot dog menjadi langka. Pada kenyataannya, konsumen kemungkinan besar akan menghindari membeli hot dog, yang merupakan pelengkap yang baik untuk roti hot dog.