Tujuh pacuan kuda penting di Inggris dikenal secara kolektif sebagai “British Classic Races.” Salah satu balapan ini, St. Leger Stakes, secara historis penting karena merupakan balapan rumput tertua, yang telah dijalankan setiap tahun sejak 1776. St. Leger Stakes hanya ketinggalan satu tahun dalam sejarahnya: 1939, ketika perang pecah antara Inggris dan Jerman. Entri di British Classic Races terbatas pada kuda tiga tahun yang sehat, dan balapannya cenderung banyak dihadiri dan diliput dalam berita, sama seperti pacuan kuda besar di negara lain.
Dua Balap Klasik Inggris pertama, yang diadakan pada akhir April atau awal Mei, adalah Seribu Guinea dan Dua Ribu Guinea, masing-masing dinamai berdasarkan hadiah tradisional untuk pemenangnya. Balapan ini berlangsung di Newmarket Racecourse, pusat dunia balap Inggris. Balapan telah dijalankan di Newmarket sejak zaman James I, yang menggambarkan sejarah panjang pacuan kuda di Inggris. Dua Ribu Guinea terbuka untuk colt dan fillies, dan ini adalah leg pertama di British Triple Crown. Hanya fillies yang boleh memasuki Seribu Guinea.
Pada Awal Juni, kuda jantan dan kuda betina dapat memasuki Derby Epsom, berlari dengan jarak yang sedikit lebih jauh di Epsom Downs. Fillies juga dapat memasuki Epsom Oaks. Balapan ini dikatakan lebih menantang karena treknya lebih menuntut fisik, dan karena jaraknya yang sedikit lebih jauh. Epsom Derby juga merupakan permata kedua di British Triple Crown.
Akhirnya, pada bulan September, British Classic Races ditutup dengan St. Leger Stakes di Doncaster. Perlombaan ini lebih lama dari banyak balapan taruhan lainnya, sehingga banyak pelatih membawa kuda mereka ke pertandingan yang kurang menantang. Kemenangan di St. Leger Stakes menunjukkan bahwa seekor kuda dapat berkembang menjadi penantang yang serius di tahun-tahun berikutnya, dan jika kuda itu juga memenangkan Dua Ribu Guinea dan Derby Epsom, dibutuhkan Triple Crown Inggris. Pada 2007, hanya 15 kuda dalam sejarah balap Inggris yang memenangkan Triple Crown. Pemenang Triple Crown terbaru adalah Nijinsky, pada tahun 1970.
Setiap Ras Klasik Inggris memiliki tradisinya sendiri, dan beberapa dari tradisi ini ditiru di ras klasik yang lebih muda di negara lain. Kuda-kuda yang memenangkan balapan ini biasanya mendapatkan bayaran yang lebih tinggi, karena mereka dianggap sebagai atlet berkualitas tinggi. Tiket ke British Classic Races cenderung mahal dan sulit didapat; orang yang ingin menghadiri mereka harus merencanakan ke depan.