Azulene cream merupakan krim wajah yang bahan utamanya adalah chamomile. Azulene adalah senyawa kimia yang dikenal dengan warna birunya, yang berasal dari bunga chamomile. Karena warnanya yang biru, azulene juga digunakan sebagai pewarna dalam sabun dan kosmetik.
Sejarah penggunaan azulene mencapai kembali ke 1400-an, ketika Jerman pertama kali menyuling dan mengukus senyawa biru berminyak melalui bunga chamomile. Penggunaan krim azulene dikatakan dapat membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit. Karena sifat anti-inflamasinya, krim wajah azulene terkadang direkomendasikan oleh dokter untuk membantu mengatasi jerawat. Kadang-kadang digunakan sebagai pengobatan holistik untuk rosacea, penyakit kulit yang menyebabkan pembilasan permanen. Krim Azulene juga telah direkomendasikan sebagai pengobatan untuk kulit yang terbakar sinar matahari.
Selain kekuatan anti-inflamasinya, krim azulene juga dikatakan dapat membersihkan pori-pori. Digunakan sebagai zat, dapat memiliki efek menghaluskan dan mengencangkan kulit. Untuk alasan ini, krim azulene sering dijual sebagai perawatan anti-penuaan untuk memerangi kerutan.
Minyak chamomile memiliki sejarah panjang sebagai senyawa yang menenangkan. Aroma herbalnya menyenangkan bagi banyak orang dan mungkin memiliki efek menenangkan saat dicium. Dengan demikian, penggunaan krim azulene beraroma bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Seperti banyak pelembab, krim kulit azulene dapat membantu mengatasi kulit kering. Disarankan agar krim dioleskan setelah handuk dari kamar mandi agar mudah diserap.
Azulene juga digunakan sebagai pewarna dalam sabun. Minyak dicampur dengan sabun putih untuk menghasilkan warna biru. Jika esensi yang digunakan cukup, chamomile juga akan memberikan aroma pada sabun. Tergantung pada waktu dan suhu distilasi, minyak chamomile dapat muncul sebanyak warna lain, dan kekuatan aromanya juga akan bervariasi. Dalam beberapa kasus, minyak bahkan mungkin emas, yang sangat dihargai oleh orang Prancis.
Meskipun digunakan secara luas dalam kosmetik, manfaat krim azulene masih kontroversial. Pada tahun 2009, sebuah studi berkelanjutan dari ratusan penggunaan medis untuk chamomile diterbitkan oleh MedlinePlus, sebuah database yang dikelola oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat. Dari semua esens chamomile yang ada di pasaran, hanya 15 yang telah menjalani penelitian medis. Krim wajah Azulene termasuk dalam daftar produk yang tidak dapat dikatakan secara jelas bermanfaat atau merugikan bila digunakan sebagai perawatan untuk kondisi kulit.