Apa itu Atrofi Hipokampus?

Atrofi hipokampus adalah bentuk kerusakan otak yang berdampak pada memori dan navigasi spasial. Hal ini sering dikaitkan dengan kondisi kehilangan memori, seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Penyebab termasuk trauma parah, kekurangan oksigen dan ensefalitis dan mungkin juga termasuk stres jangka panjang dan gangguan neurologis, seperti multiple sclerosis, epilepsi dan skizofrenia. Sementara obat resep dapat memperlambat atrofi dan terapi dapat membantu mengelola efeknya, tidak ada obat yang diketahui untuk atrofi hipokampus.

Hippocampus adalah perpanjangan dari korteks serebral dan terletak di lobus temporal medial. Kebanyakan ahli setuju bahwa itu memainkan peran penting dalam memori dan kesadaran spasial, meskipun rincian keterlibatannya secara luas diperdebatkan. Tampaknya juga memainkan peran penting dalam memori penciuman. Atrofi adalah menyusut atau berkurang; atrofi hipokampus, kemudian, adalah menyusutnya hipokampus.

Kekurangan oksigen adalah penyebab utama kerusakan otak, termasuk jenis atrofi ini. Ketika suplai oksigen ke otak terputus, sel-sel otak mulai mati dan bagian-bagian otak mulai berhenti berkembang. Trauma kepala, sering kali disebabkan oleh pukulan atau benturan yang parah atau kondisi yang menyebabkan otak “tergelincir” di dalam tengkorak, adalah penyebab lainnya. Penyakit tertentu, seperti ensefalitis, juga diketahui merusak hipokampus. Orang yang mengalami kerusakan hipokampus bilateral, yaitu kerusakan pada kedua sisi hipokampus, mungkin tidak dapat membentuk ingatan baru.

Sementara kejang epilepsi sering diketahui fokus di hipokampus, ada beberapa perdebatan apakah kejang menyebabkan atrofi hipokampus atau apakah atrofi menyebabkan kejang. Ada juga hubungan yang diketahui antara penyusutan hipokampus dan sindrom Cushing dan keduanya dianggap terkait dengan kadar kortisol berlebih. Penderita skizofrenia sering mengalami atrofi di bagian otak ini, meskipun hubungan sebab akibat, jika ada, tidak jelas.

Hippocampus juga dapat dipengaruhi oleh stres jangka panjang dan, lebih khusus, oleh steroid yang sering digunakan untuk mengontrol stres jangka panjang. Penggunaan jangka panjang obat tersebut dapat membatasi aktivitas neuron yang ada di hipokampus dan juga dapat mencegah pembentukan yang baru. Jenis kerusakan ini sering dikaitkan dengan gangguan stres pasca-trauma dan depresi berat.

Gejala awal atrofi hipokampus pada manusia dapat mencakup kesulitan mengingat masa lalu dan disorientasi. Hal ini juga dapat ditandai dengan kesulitan dalam melakukan navigasi spasial, yang umumnya disamakan dengan kecenderungan untuk tersesat, bahkan di lingkungan yang akrab. Pada hewan, atrofi sering ditandai dengan peningkatan, aktivitas yang hampir tiba-tiba. Fungsi hipokampus ditunjukkan oleh keberadaan dan frekuensi aktivitas listrik, yang dapat diukur dengan elektroensefalogram dan dievaluasi oleh seorang profesional.