Apa itu Asidosis Tubular Ginjal?

Asidosis tubulus ginjal adalah kelainan yang ditandai dengan tingkat keasaman yang luar biasa tinggi dalam darah. Ini terjadi ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan cukup asam dari tubuh dan mengeluarkannya melalui urin. Beberapa gejala yang berbeda dapat terjadi, termasuk kelelahan kronis, nyeri otot, jantung berdebar, dan pertumbuhan yang buruk pada anak-anak. Tanpa pengobatan, asidosis tubulus ginjal dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen dan kemungkinan gagal ginjal. Sebagian besar kasus asidosis tubulus ginjal dapat dikoreksi dengan obat-obatan dan suplemen yang dirancang untuk menstabilkan kadar asam dalam darah.

Ada beberapa jenis asidosis tubulus ginjal yang diklasifikasikan berdasarkan bagian tuba ginjal yang terkena dan gejala yang ditimbulkannya. Jenis yang paling umum disebut asidosis distal, mengacu pada masalah dengan bagian akhir dari tubulus yang biasanya mengeluarkan asam ke dalam urin. Banyak kasus asidosis distal diturunkan, tetapi penyakit ini juga dapat timbul pada orang dengan anemia sel sabit, sirosis hati, atau gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis atau lupus. Ketidakseimbangan asam dapat menurunkan kadar kalium darah dan menyebabkan gejala detak jantung tidak stabil, kelemahan otot, dan batu ginjal. Anak-anak kecil dapat mengembangkan rakhitis dan gagal mencapai tinggi dan berat badan yang normal juga.

Asidosis tubulus ginjal juga dapat timbul karena masalah dengan ujung proksimal tubulus. Asidosis proksimal meningkatkan keasaman darah karena terlalu banyak cairan basa yang disaring dari darah dan dikeluarkan melalui urin. Seperti asidosis distal, penyakit ini dapat diturunkan atau timbul karena defisiensi sistem kekebalan. Beberapa pasien yang menerima kemoterapi jangka panjang untuk pengobatan kanker mengembangkan asidosis proksimal sebagai komplikasi. Gejala biasanya termasuk kelelahan, perubahan nafsu makan, dan nyeri tulang dan otot.

Dokter yang mencurigai asidosis tubulus ginjal dapat melakukan serangkaian tes diagnostik untuk mempelajari tingkat keparahan, jenis, dan penyebab penyakit. Sampel darah dan urin disaring secara menyeluruh untuk menentukan kadar asam dan kaliumnya. Jika cacat fisik pada ginjal dicurigai, tes pencitraan seperti ultrasound dapat dilakukan.

Asidosis tubulus ginjal distal dan proksimal diobati dengan meningkatkan asupan bahan kimia dasar pasien. Natrium bikarbonat, bahan aktif dalam soda kue, adalah suplemen yang paling umum digunakan. Orang dengan asidosis mungkin perlu minum larutan soda kue atau minum pil bikarbonat setiap hari untuk mencegah gejala memburuk. Suplemen kalium juga dapat diresepkan jika kadar kalium darah sangat rendah. Olahraga teratur dan pemeriksaan kesehatan yang sering sangat penting untuk membantu memastikan bahwa masalah tulang dan ginjal menjadi lebih baik dengan pengobatan.