Acetyl hexapeptide-3 adalah produk perawatan kulit anti penuaan yang mengklaim dapat mengurangi garis dan kerutan. Ini dimaksudkan untuk menjadi pilihan lain bagi mereka yang menginginkan kulit tampak lebih muda, tetapi tidak ingin melalui suntikan Botox™, face-lift, atau prosedur lain yang lebih invasif. Selain itu, Acetyl hexapeptide-3 jauh lebih murah daripada teknik yang lebih banyak digunakan.
Dikembangkan oleh perusahaan Spanyol bernama Lipotec, Acetyl hexapeptide-3 juga menggunakan nama dagang Argireline. Ini adalah solusi topikal yang mengandung rantai asam amino yang disebut peptida. Peptida ini tampaknya membatasi neurotransmiter yang mengontrol kontraksi otot wajah. Tidak seperti Botox, yang melumpuhkan otot-otot ini, itu hanya mengontrol tingkat keparahan kontraksi. Gerakan kulit hanya dihaluskan dan rileks daripada dihambat. Diyakini bahwa penggunaan otot yang berlebihan adalah salah satu penyebab utama kerutan pada wajah.
Beberapa peneliti telah menentukan bahwa penggunaan asetil heksapeptida-3, serta Botox™, dapat menyebabkan kulit kendur. Karena keduanya mengontrol atau menghambat penggunaan otot, otot-otot ini dapat melemah atau atrofi. Ketika ini terjadi, kemungkinan besar mereka akan berhenti menopang kulit di sekitarnya, dan kendur memang bisa terjadi.
Karena kemudahan penggunaannya, zat ini umumnya menjadi semakin populer. Daripada sering melakukan kunjungan ke kantor dokter, pengguna dapat menerapkannya sendiri dalam privasi rumah mereka sendiri. Biasanya tidak memerlukan resep dokter dan dapat dibeli secara online atau di toko perlengkapan kecantikan. Produk ini ditawarkan di bawah berbagai merek nama, dengan masing-masing krim menawarkan campuran uniknya sendiri. Sebagian besar ahli setuju bahwa konsentrasi 10% asetil heksapeptida-3 diperlukan untuk mencapai hasil terbaik—yang lain berpendapat bahwa untuk mencapai hasil yang optimal, konsentrasi setidaknya 25% mungkin diperlukan, larutan harus digunakan bersama dengan antioksidan. dan penambah kulit.
Studi klinis Acetyl hexapeptide-3 dan efeknya pada kerutan umumnya terbatas, tetapi menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Journal of Cosmetic Science, tampaknya berhasil. Penelitian ini menggunakan krim topikal dengan konsentrasi 10%, yang diklaim peneliti mengurangi kerutan hingga 30% setelah sebulan penggunaan. Mengenai efek samping dan penggunaan jangka panjang zat ini, mereka yang dalam penelitian ini melaporkan tidak ada efek samping. Karena tidak ada studi klinis lain yang diketahui ada, sulit untuk menentukan validitas hasil tes ini.